Episode 97, Sinopsis Jodha Akbar 23 Desember 2020 Hari Ini

Bangkit.co.idSinopsis Jodha Akbar 23 Desember 2020, Kelanjutan Sinopsis Film Jodha Akbar Episode 97 jadwal tayang 23 Des 2020 tayang di ANTV hari ini, yuk lanjutkan membaca kisah seru dari serial hindustan paling dinantikan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Lagi-lagi ANTV memberikan tayangan menarik yang begitu disukai banyak orang, Film Jodha Akbar paling ditunggu setiap harinya.

Kelanjutan kisah dalam Sinopsis Jodha Akbar Episode 97, Cerita seru sinema India Jodha Akbar untuk penayangan tanggal 23 Desember 2020 besok: Jalal tidak terima fil mengatai bangsa mughal. Jalal mencabut pedangnya dan akan menebas Fil ketika Jodha berteriak melarangnya, “jangan yang mulia..!” Ayunan pedang Jalal terhenti di udara.

Jalal menatap Jodha dan teringat pada janjinya. Jalal membuang pedangnya dan tersenyum. Jalal berkata pada Fil, “berterima kasihlah pada Ratu Jodha karena aku berjanji padanya tidak akan berperang.” Semua orang menarik nafas lega. Jalal menghampiri tandu Sukanya. Sukanya duduk dalam tandu dan menangis.

Jalal dengan lemah lembut berkata pada Sukanya, “kau sudah menikah, Sukanya. Dan pasangan yang sudah menikah mendapat hadiah. Aku memberi Vajendar nyawa ayahnya sebagai hadiah dan aku memberimu benteng Ratanpur juga sebagai hadiah. Hadiah adalah diberikan, bukan di rampas. Aku menunjukan pada Fil dengan siapa dia berbicara, tapi kini aku berikan benteng itu secara penuh padamu.” Jalal memberikan sertipikat benteng pada Sukanya. Sukanya menderimanya. Jodha menangis haru. Keluarga Amer tersenyum bahagia. Sedangkan Maham, Adham dan Sharifudin terlihat marah dan kecewa.

Di kamar, Jalal duduk di tepi tempat tidur. Dia melepas turbannya dan merapikan rambutnya dengan tanganya. Jodha datang menghampirinya. jalal menyambutnya dengan berkata, “dunia bisa berakhir, tapi pertanyaan mu tidak ada habisnya.”

Jodha bertanya pada Jalal, “kalau anda memberikan benteng itu kenapa merebutnya kembali?” Jalal berdiri menghadap Jodha dan menjawab, “kalau aku memberikan benteng di bawah tekanan, maka secara politik aku kalah. Dan ini akan menghancurkan kerajaanku. Aku tidak pernah memberikan sesuatu yang diminta tanpa kerja keras, apakah itu benteng, kemenangan ataupun cinta.” Jodha mengatakan kalau dia pikir Jalal hanya percaya pada kemenangan bukan pencapaian.

Jalal menjawab kemenangan diraih dengan kerja keras, keringat dan darah. Jodha bertanya kenapa memberikan benteng pada Sukanya? Jalal berkata, “aku memberikan benteng pada Sukanya karena hubungan yang kumiliki dengan mu, dengan Amer. Benteng itu di dapat ayahmu karena rasa hormat yang diberikannya padaku. Aku tidak ingin orang-orang berpikir aku raja yang tidak memberi pernghormatan sebagai imbalan rasa hormat.” Jodha bertanya, “Anda adalah raja, kenapa apa yang kami pikirkan menjadi penting untuk anda?” Jalal tertawa kecil dan berkata, “entah, tapi memang penting untukku.”

Jalal berkata kenapa Jodha tidak bertanya kenapa benteng itu penting baginya? Jalal bercerita kalau dulu waktu kecil, ayahnya memberikan benteng itu padanya. Humayun membawanya ke atap dan berkata, “lihat berapa jauh kau bisa melihat dunia dari sini, kau akan memerintahnya.” Jodha bertanya jika benteng itu penting kenapa memberikannya pada Sukanya? Jalal menjawab, “ada 2 alasan. Pertama aku telah melihat dunia lenih luas lagi daripada yang kulihat dari atas benteng. Kedua aku tidak memberikan benteng itu pada ratu dari amer, tapi pada adik istri Raja Mughal (ratu Jodha).” Jodha merasa canggung mendengarnya. Jalal menatapnya dan tersenyum penuh arti. Tanpa berpamitan, Jodha meninggalkan Jalal. Jalal bicara sendiri dan bertanya-tanya kenapa ucapan Jodha menjadi penting baginya?

Sinopsis Jodha Akbar Episode 97

Rombongan keluarga Mughal dalam perjalanan pulang ke Agra. Cuaca sangat buruk, ada badai dan suhu sangat dingin. Karena cuaca tidak bagus, Jalal meminta rombongan untuk berhenti dan membuka kemah. Atgah mendukung usulan Jalal dengan megatakan kalau keputusan Jalal sangat tepat. Karena kasihan para wanita yang pasti tidak akan dapat dapat menanggung cuaca yang seperti ini. Jalal meminta parjurit menyediakan kayu bakar di setiap tenda untuk menghangatkan udara. Sesuai dengan perintah hamida, Jodha dan Jalal tinggal bersama dalam satu kemah.

Di dalam kemah, Jodha duduk di tempat tidur. Mengolesi bibirnya yang kering dengan sejenis minya. lalu melepa perhiasannya satu persatu. Jalal masuk ke dalam kemah dan memandanginya dengan masyuk. Jodha terlihat cangung di tatap begitu. Sesekali Jodha terlihat membenahi mantelnya yang berubah posisi karena tertiup angin. Angin bertiup sangat kuat hinga membuat tirai dalam kemah berkibar-kibar.

Begitu pula rambut Jalal yang tanpa turban, serta mantel bulu yang membalut tubuhnya berkibar-kibar tertiup angin. Jalal masih berdiri di tengah kemah sambil terus menatapi Jodha, bibirnya tersenyum. lalu perlahan namun pasti, Jalal melangkah menghampiri Jodha dan dududk di tepi tempat tidur tepat didepannya. Jodha terlihat salah tingkah. Jalal memandanginya tanpa berkedip.

Jodha mulai terlihat panik. Jalal menatap keatas sekilas, lalu dengan seulas senyum tipis di bibirnya, Jalal mencondongkan tubuhnya kedepan Jodha. Tatapannya terpaku pada wajah Jodha. Jodha menarik tubunya kebelakang menjauhi Jalal. Tapi tubuh Jalal terus condong kedepan. Jodha menjadi panik dan malu. Tangan Jalal meraih sesuatu dibelakang Jodha dan tubuh Jalal kembali tegak. Jalal menyentakan sesuatu di tanganya, dan tiraipun turun menutupi tempat tidur.

Jodha melihat tirai yang berkibar dan menarik nafas lega. Jalal tersenyum dan berkata, “kau lupa itu, ratu Jodha”. Jalal berdiri dari hadapan Jodha dan duduk di sofa. Jodha dengan tenang merapikan mantelnya, membalut tubuhnya dengan selimut lalu berbaring di tempat tidur. Jalal melirik Jodha dengan sudut matanya. Diluar badai belum reda. Jalal masih duduk di sofa memandangi Jodha yang sudah tertidur.

Sinopsis Jodha Akbar 23 Desember 2020

Di agra, Hoshiyar berlari menemui Ruq yang sedang tidur. Hoshiyar membangunkan ruq dengan mengoncang-ngoncang tubuhnya. Ruq terbangun dengan kaget dan memarahi Hoshiyar. Hoshiyar mengatakan sesuatu pada Ruq, Ruq terlihat panik dan bergegas turun dari tempat tidur. Ruq berkata pada Hoshiyar agar bergerak cepat dan mengirim prajurit untuk memberitahu Jalal.

Di kemah, Jalal masih duduk di sofa sambil menatap Jodha yang tidur pulas. Jalal bangkit dan mendekati sisi lain dari tempat tidur, masih tetap memandangi Jodha. Jodha berbaring memunggunginya. Jalal teringat saat dia memandangi Jodha yang duduk diatas tandu waktu upacara ganghaur puja di Amer dulu. Jalal terus mengamati Jodha yang sedang tidur.

Jalal melihat Jodha yang sedang tidur menyibakan rambutnya yang menutupi wajah akibat tertiup angin. Jalal terpikir untuk membantunya menyibakkan rambut itu. Jalal lalu duduk ditepi tempat tidur. Dengan ragu-ragu tanganya terulur untuk menyibakkan rambut Jodha. Tapi malang bagi Jalal, tiba-tiba saja Jodha membalikan badan. Tangan Jalal tertindih wajah Jodha tepat di pipinya. Mungkin merasakan kehangatan yang lain di pipinya, Jodha terbangun. Melihat Jalal dan tangan yang menyentuh pipinya, Jodha langsung melotot marah. Seperti biasa kalau Jodha marah, kata-kata pedas keluar dari mulutnya bak petasan. Jalal tak di beri kesempatan membela diri.

Jodha bertanya kenapa Jalal bisa ada di situ, Jodha pernah bilang kalau mereka tidak bisa berbagi hubungan suami istri, di luar badai dan Jodha berpikir Jalal mengambil kesempatan dari situasi itu. Jalal ingin mengatakan kalau Jodha salah paham. Tapi Jodha keburu memotong ucapannya. Jodha berkata kalau dia sekemah dengan Jalal karena permintaan hamida, hanya agar Hamida tidak marah tapi sekarang dia tidak ingin sekemah denganya. Jodha memutuskan akan untuk tidur di luar. Jalal mencegahnya karena di luar cuaca sedang badai. Tapi Jodha keras kepala, dia mengatakan kalau cuaca di dalam kemah lebih badai lagi.

Episode Sebelumnya :

Jodha duduk di bawah pohon. Jalal menghampirinya dan mengajaknya masuk kedalam. Jalal berkata kalau dia istri raja mughal, dan tidur dibawah pohon tidak sesuai untuknya. Jodha mengatakan kalau dia tahu tempatnya. Akhirnya dengan putus asa, jalal meninggalkan Jodha dan berkata akan melihat sampai kapan api dalam tubuh Jodha akan menyelamatkan dia dari udara dingin ini. Benar saja, tak lama kemudian ketika Jalal kembali menengok Jodha, dia sudah tak sadarkan diri karena mengalami hipotermia. Jalal segera mengangkat tubuh Jodha. Jodha masih sempat melarang Jalal menyentuh tubuhnya sebelum kemudian benar-benar pingsan tak sadarkan diri.

Jodha dibaringkan diatas tempat tidur. Seluruhkeluarga besar Mughal mengelilinginya. Moti dan seorang wanita lain masing-masing menggosok telapa tangan Jodha. Kening Jodha di kompres air hanggat. Hamida dan Jalal terlihat cemas. Dokter di panggil untuk memeriksa Jodha. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter berkata kalau dia ingin bicara berdua dengan jalal. maham penasaran dan berkata kalau mereka semua akan merawat Jodha, jadi katakan saja. Dokter menolak dan hanya mau bicara dengan jalal saja.

Jalal menyuruh semua orang pergi. Dokter bicara berdua dengan Jalal. Tapi diluar Resham menguping pembicaraan itu. Serta moti juga tanpa sengaja mendengar yang dikatakan dokter. Dokter berkata kalau darah Jodha membeku. Untuk menyelamtakan hidupnya, mereka harus membuat dia sadar. Caranya adalah dengan membuat darahnya menjadi hangat. Dan hanya suaminya yang bisa melakukan itu. Dokter meninggalkan jalal. Jalal terkejut, bingung dan sedih. Dia berpikir, di satu sisi nyawa Jodha, di sisi lain janjinya pada Jodha bahwa dia tidak akan menyentuh Jodha tanpa izinnya.

Resham memberitahu Maham apa yang di katakan dokter pada Jalal. Maham tertawa teringat kata-kata Ruq yang mengatakan kalau Jalal tidak akan mencintai Jodha bahkan jika tuhan dan tokoh agama menyuruhnya. Resham bertanya kenapa Maham gembira dengan nasib buruk Ruq? Maham berkata kalau dia bahagia dengan nasib buruk Jodha. Malam ini Jalal akan membuat Jodha menjadi miliknya. Dan setelah itu, Jalal akan kehilangan minat dan tidak tertarik lagi pada Jodha. Maham tertawa bahagia. Adham datang menemuinya dan bertanya kenapa tidak tidur? Maham menceritakan hasil pemikirannya pada Adham. Adham juga gembira mendengarnya.

Dikemahnya, Jalal masih terlihat sedih dan kebingungan tak tahu harus berbuat apa. Kata-kata dokter terngiang di telinganya. Setelah lama mengamati Jodha, akhirnya Jalal melepas mantelnya dan duduk di samping Jodha. Dia membelai rambut Jodha secara bebas.

Penutup: Bangkit.co.id mengucapkan banyak terima kasih karena sobat terah berkenan singgah dihalaman ini untuk membaca Episode 97, Sinopsis Jodha Akbar 23 Desember 2020 yang kita publikasikan. Nantikan Kelanjutan Sinopsis Jodha Akbar Episode 98