Sinopsis Jodha Akbar Episode 83, bangkit.co.id – Lanjutan Sinopsis Jodha Akbar 9 Desember 2020 tayang di ANTV hari ini, yuk lanjutkan membaca kisah seru dari serial hindustan paling dinantikan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Lagi-lagi ANTV memberikan tayangan menarik yang begitu disukai banyak orang, Film Jodha Akbar paling ditunggu setiap harinya.
Kelanjutan kisah dalam Sinopsis Jodha Akbar Episode 83, Cerita seru sinema India Jodha Akbar untuk penayangan tanggal 9 Desember 2020 mendatang : Hamida mengundang Jodha untuk ikut dengannya: “Ayo pergi …” Sebelum pergi, Jodha dan Hamida menyapa Kanha. Perayaan dibuat dengan memberikan sedekah kepada orang-orang. Orang-orang berdoa untuk Jalaal berharap umur panjang itu. Semua orang antusias dengan pertunjukan itu, dengan pengecualian Maham Angga yang tidak terlihat sangat bahagia. Hamida dan Jodha menyaksikan perayaan itu dengan senyum puas. Jodha melepas perhiasannya dan memberikannya kepada server untuk diberikan. Hamida suka melihatnya.
RUQ mendekati Maham Angga dan bertanya mengapa dia tidak bahagia? Maham berkata, “Jadi, Anda bahagia untuk suamimu yang selamat atau teman masa kecilmu?” Ruq menjawab bahwa dia bahagia karena raja selamat, hidupnya sangat penting bagi kerumunan dan juga karena dia adalah suaminya.
Hamida berterima kasih kepada Jodha untuk berdoa untuk Jalaal. Jodha berkata, “Aku tidak berdoa untuknya. Aku berdoa untuk anak-anak seorang ibu dan orang-orang yang menyelamatkanku.” Hamida tersenyum dan berkata, “Sangat bagus, Jodha. Kamu sangat baik untuk menulis kata-kata dan tahu bagaimana menggunakannya untuk menyewa seseorang.” Jodha tersenyum. Server memberi Jodha Jewelry di Gulbadan.
Gulbadan terlihat Jodha dan Hamida. Jodha memberinya jarak yang jauh. Ruq telah meninggalkan Maham Angga. Setelah kematian Ruq Maham berpikir, “Ruq menghormati jalal seperti seorang raja, tetapi tidak bisa mencapai hatinya.”
Sinopsis Jodha Akbar Episode 83
Jodha sedang berjalan di taman di iringi para pelayan. Rahim dengan berlari datang menemuinya, “choti ami..!” Jodha tersenyum menyambutnya dan bertanya, “bagaimana kabarmu?” Rahim menjawab baik. Jodha bertanya apa yang akan dilakukan Rahim? Rahim merngatakan kalau dia ingin mendengar cerita tentang Jalal. Jodha mengajak Rahim duduk di taman. Jodha bercerita tentang dirinya dan Jalal. Katanya, ratu dan raja sedang pergi berburu di hutan sendirian. Raja menyiapkan senapannya, tapi ratu mengambil peluru dari senapan raja dan membuangnya.
Rahim bertanya kenapa? Jodha menjawab untuk menyelamatkan hewan yang tidak bersalah. Tapi ratu tidak akan melakukannya kalau tahu ada harimau datang. Harimau hendak menyerang ratu, tapi raja menolongnya. Raja menyerang harimau, harimau menerkam raja. Setelah bertarung beberpa lama, akhirnya raja berhasil membunuh harimau. Rahim bertepuk tangan dan berkata kalau Jalal sangat kuat. Rahim melihat buah-buahan yang di pegang pelayan Jodha, Rahim bertanya, buah-buahan itu untuk siapa? Jodha menjawab untuk raja. Rahim berkata dia akan membawa buah-buahan itu pada Jalal.
Para tabib membantu Jalal duduk dan menyandarkannya di sandaran tempat tidur. Jalal meminta mereka untuk pergi. Ruq sedang bersama Jalal saat Rahim datang. Rahim meletakan buah yang di bawanya di samping Jalal, “anda harus makan buah-buahan ini karena anda terluka.” Jalal memberi isyarat agar Rahim mendekat. Rahim menghitung luka Jalal. Jalal tertawa. Ruq berkata kalau Salima sangat peduli pada Jalal.
Rahim menyahut kalau bukan salima yang memberikan buah–buahan itu tapi choti ami nya. Ruq tertegun. Jalal bertanya, “ratu Jodha?” Rahim menyuruh Jalal makan buah. Rahim mengambil sebuah apel dan menyuapkannya ke mulut Jalal. Setelah itu Rahim berpamitan. Setelah Rahim pergi, Jalal bertanya pada Ruq, apakah dia suka dengan perlakuan Jodha ini? Ruq menjawab, setelah membuatmu terluka? Apa gunanya.
Jalal berkata, “dia yang membuatku terluka, tapi dia juga yang menyembuhkanku. Aku mendengar kalau dia membuat ramuan untukku sebelum tabib besar datang.” Ruq menjawab, setelah memberi mu luka apa gunanya, “aku sudah memberi dia hukuman karena perbuatannya itu. Aku menamparnya dengan sangat keras.” Tanpa memperlihatkan rasa sesal atau emosi apapun Jalal berkata, “hukuman yang terlalu kecil untuk kejahatan sebesar itu” Ruq tertegun. Semula dia mengira Jalal akan membela Jodha. Ruq berkata lagi kalau dia dapat saja memberikan hukuman yang lebih buruk padanya. Jalal sekali lagi menjawab kalau untuk kesalahan sebesar itu hukuman yang di terima Jodha sangat kecil.
Adham sedang duduk sambil memegang gelas. Javeda menuangkan minuman kedalam gelas adham. Adham meminumnya dan menuji Javeda kalau minuman yang di buatnya sangat nikmat. Javeda senang mendengarnya. Adham mencium tangan Javeda dan menariknya agar duduk di sampingnya. Adham mengeluarkan sebuah kalung berlian dan memberikannya pada Javeda. Javeda mengamati kalung berlian itu dan berkata, “berlian tidak bersinar sebanyak ini, apakah ini palsu?” Mendengar kata-kata Javeda Adham menjadi marah. Dia merebut kalung itu dari tangan javeda dan mengusir Javeda. Untung Sahrif datang.
Sharif memberi salam, adham membalas salamnya. Adham memberi isyarat pada Javeda agar pergi. Sebelum pergi Javeda mengambil kalung di pangkuan Adham dan membawanya pergi sambil tertawa senang. Adham berkta pada sharif, “bagus kau datang, mari kita membahas masalah agra dan delhi.” Sahrif meminta adham untuk melupakan hal itu. Adham bertanya, “apa yang kau katakan?” Sahrif memberitahu Adham kalau Jalal sudah sadar.
Adham kaget, dia membuang gelas di tangannya dan berdiri menghampiri sharifudin, “apa? kau berkata akan menghentikan tabib.” Sharif berkata kalau para tabib di kawal oleh tentara mughal. Prajurit kita berpikir mereka ada di sana untuk saling menghentikan satu sama lain, selagi mereka bertarung, tabib sudah sampai di agra. tapi sebelium itu, Jodha sudah membuat obat untuk menyelamatkan hidup Jalal. Sharif mengusulkan pada adham agar mereka mencari waktu lain yang tepat dan dapat menjadi lebih dekat pada Jalal.
Sinopsis Jodha Akbar 9 Desember 2020
Jodha sedang duduk termenung di depan cermin. Moti mendekatinya dari belakang, memegang pundaknya dan mengatakan sesuatu yang membuat Jodha tersenyum. Ruqaiya datang kekamar Jodha. Jodha berkata , “anda kesini?” Ruq berkata, “ya. Kau tidak meminta izin dulu saat masuk ke kamarku, maka aku pun tidak perlu izin untuk datang kesini, benarkan?” Jodha tidak menyahut.
Ruq menatap pipi Jodha yang bekas di tamparnya dan berkata, “kupikir sidik jari bekas tamparanku masih ada di sana.” Jodha menatap Ruq dan berkata, “kau boleh mencobanya lagi kalau kau ingin.” Ruq tersenyum dan berkata, “tidak. Aku sangat senang hari ini, karena jalal sudah selamat. Jadi tidak akan melakukan apa-apa.” Ruq menanyakan obat yang dibuat Jodha untuk jalal, dia memintanya. Jodha mengambilkan ramuan itu dan memberikannya pada Ruq.
Ruq mengambil ramuan dari tangan Jodha, lalu mengoleskannya ke pipi Jodha sambil berkata, ‘jangan berpikir kalau apa yang kau lakukan adalah benar hanya karena aku mengoleskan obat ini ke pipimu. Jika obat ini bekerja pada jalal maka pasti akan bekerja untuk pipimu.” Ruq menyerahkan piring obat di tanganya kembali pada Jodha, lalu pergi begitu saja.
Maham sedang duduk berdiam diri, sementara Resham duduk di belakangnya memijit punggung maham. Resham bertanya apa yang dipikirkan maham. Maham berkata kalau Jodha sudah melakukan kesalahan besar tapi Jalal tidak marah padanya. Maham berpikir kalau Jodha sebagai Mariam Zamani. Resham berkata kalau dia tidak bisa membayangkan ratu hindu menjadi Mariam zamani.
Maham berkata, “kenapa tidak? Dia berpikiran terbuka, segalanya dapat berubah. Sedang ratu Ruqaiya buta, dia sudah sangat senang menjadi ratu Jalal, tapi dia tidak tahu apa yang terjadi antara Jalal dan Jodha, mereka terlihat semakin dekat dan skelakuan mereka berbeda sejak kembali dari Ajmer sharif.”
Episode Sebelumnya :
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 75
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 76
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 77
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 78
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 79
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 80
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 81
- Sinopsis Jodha Akbar Episode 82
Bharmal datang ke Agra, menyelenggarakan Atgah dan Menteri. Moti melihat kedatangan Bharmal untuk segera mengatakan Jodha. Jodha terkejut: “Apa? Ayah ada di Agra?” Moti berkata Bharmal mendengar tentang Jalal yang diserang oleh harimau. Tapi Jodha mengatakan itu tidak mungkin. Karena kejadian baru itu terjadi 3 hari yang lalu. Butuh lebih banyak waktu untuk berita pahit. Pasti ada sesuatu yang lain.
Atgah membawa kamar Bharmal ke Jalal. Ada Maham Angga dan puluhan. Jalaal setengah duduk dan menutup matanya, maka dia tidak melihat bahwa Bharmal datang. Maham memanggil Jalal, Jalal membuka matanya dan melihat Bharmal. Bharmal menyapa. Jalal menjawab dan mengundang Bharmal untuk duduk. Barmal meminta negara Jalal, Jalal bilang dia akan baik-baik saja. Bharmal mengatakan kedatangannya untuk menawarkan kabar baik. Maham bertanya kabar baik apa? Jodha tiba di sana tetapi hanya keluar dari percakapan Bharmal.
Bharmal melaporkan pada pernikahan yang direncanakan. Menonton akan menikah hanya karena jalal. Jalal mengusulkan pernikahan favoritnya dengan pangeran negara tetangga. Bharmal mengatakan kepada seorang ayah jika putrinya belum menikah, itu akan menjadi masalah besar, tetapi Jalal telah mengambil tanggung jawab untuknya dan mengatur pernikahan untuk itu. Jalal mengatakan pernikahan akan mengurangi permusuhan Bharmal dengan raja-raja lainnya Rajput.
Bharmal mengatakan dia ada di sini untuk mengundang mereka semua pada pernikahan timbal baliknya. Menurut Bharmal jika saudara perempuan dan suaminya dapat menghadiri pernikahan saudara perempuannya dan membuat setiap ritual, itu akan menjadi pertanda baik. Bharmal juga mengundang Maham dan Atgah. Jodha yang mendengarkan percakapan Bharmal sangat terkejut dan tidak berharap Jalal mengatur pernikahan favoritnya. Di hati Jodha merasa sangat bahagia.
Penutup: Bangkit.co.id mengucapkan banyak terima kasih karena sobat terah berkenan singgah dihalaman ini untuk membaca Sinopsis Jodha Akbar Episode 83 Tanggal 9 Desember 2020 yang kita publikasikan.