Sinopsis Jodha Akbar Episode 76 Tayang 2 Desember 2020

Sinopsis Jodha Akbar Episode 76, bangkit.co.id – Lanjutan Sinopsis Jodha Akbar 2 Desember 2020 tayang di ANTV hari ini, yuk lanjutkan membaca kisah seru dari serial hindustan paling dinantikan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Lagi-lagi ANTV memberikan tayangan menarik yang begitu disukai banyak orang, Film Jodha Akbar paling ditunggu setiap harinya.

Kelanjutan kisah dalam Sinopsis Jodha Akbar Episode 76, Cerita seru sinema India Jodha Akbar untuk penayangan tanggal 2 Desember 2020 mendatang : Maham berkata pada Resham kalau keluar dari istana tanpa izin jalal adalah melanggar peraturan. Dan Jodha setiap kali selalu melanggar peraturan dan menciptakan masalah serta membuat kerajaan mughal kehilangan kehormatannya. Kalau samapai rakyat mendengar kabar ini, mereka akan mulai membicarakan mereka.

Maham menyuruh Resham menemukan jodha akbar 76Jodha bagaimanpun caranya. Adham datang dan bertanya apakah Maham sudah mendengar kabar? Adham dengan santai berkata, “gak ada yang melsayakan sesuatu tanpa izin raja, tapi ratu Jodha sudah kabur dari istana.” Maham berkata pada Adham kalau kabar itu basi dan buruk dan gak enak di dengar jadi gak usah di ulang. Maham menyuruh Resham segera pergi mencari Jodha.

Adham bertanya kenapa Maham begitu peduli padanya? Kenapa ingin mencarinya? Apa pentingnya Jodha bagi Maham? Maham berkata kalau Adham bisa mengerti masalah ini, dia sudah menjadi menteri dan bukan kepala pasukan. Adham langsung manyun dan terdiam. Maham menduga kalau Johda pulang ke Amer, tetapi ternyata dia hilang dan itu bisa membuat masalah untuk kerajaan mughal. Maham segera menyuruh Resham pergi secepatnya. Maham terlihat sangat cemas.

Sinopsis Jodha Akbar Episode 76

Di kamar Jodha, Jalal sedang mengumpulkan para pelayan yang dibawa Jodha dari Amer. jalal memarahi mereka. Jalal berkata, “kalian semua datang dari Amer ke sini untuk menjaga ratu Jodha, iyakan? Jawab pertanyaanku!” Moti dengan gugup menjawab, “ya”. Jalal membentak, “lalu kenapa dia bisa hilang di bawah pengawasanmu? Kalian ini selalu bersama ratu Jodha, dimana kalian saat dia pergi dari sini?” Moti mengatakan kalau Jodha menyuruhnya pergi karena Jodha ingin sendirian.

Jalal membentak Moti, “kenapa kau menyetujuinya? Seperti itukah kau menjalankan tugasmu?” Moti berlutut di kaki jalal sambil menangis dan berkata, “Anda bisa menghukumku kalau mau yang mulia, tapi saya mohon temukan ratu Jodha. Dia sangat tertekan sekali. Saya berpikir apa yang bisa terjadi padanya. saya memohon padamu, yang mulia. Sebelum sesuatu yang buruk terjadi padanya…” Moti bahkan berkata dia rela kalau kepalanya di penggal asal Jalal mau mencari dan menemukan Jodha.

Jalal menatap moti yang menangis dan memohon-mohon padanya dengan iba sekaligus marah. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Jalal segera ke gerbang istana dan menanyai (memarahi?) pengawal yang bertugas jaga. Jalal bertanya begitu banyak pos penjagaan bagaimana Jodha bisa kabur? Seorang pengawal megatakan kalau mereka gak punya pilihan lain selain mematuhi perintah Jodha. Dia sedang marah dan melarang mereka mengikutinya. Pengawal yang lain memberitahu Jalal, kalau Jodha merebut tali kendali kudanya dan mengendarainya keluar benteng. Para pengawal merasa gak berdaya karena Jodha adalah ratu dan mereka hanya pelayan.

Kabar kaburnya Jodha segera menyebar di istana. para pengawal, pelayan hingga para istri berbisik-bisik membicarakannya. Ada yang menyayangkan kepergian Jodha, ada juga yang segera berdoa mendoakan arwah Jodha. banyak dari mereka yang menuduh maham angga sebagai penyebabnya.

Atgah melapor pada Jalal kalau dia sudah menyuruh prajurit mencari Jodha hingga ke sudut-sudut istana sampai ruang bawah tanah, tapi gak menemukannya. jalal menyuruh pengawal mempersiapkan kudanya. Karena kalau Jodha gak di temukan di dalam istana berarti dia keluar istana. Jalal mengatakan kalau pintu keluar dari istana hanya ada 3, yaitu pintu rahasia yang Jodha pasti gak tahu, pintu gerbang utama dan pintu yang menuju ke hutan. Jalal segera mengendarai kudanya keluar istana untuk mencari Jodha di ikuti oleh Atgah dan pasukannya.

Sinopsis Jodha Akbar 2 Desember 2020

Maham dan Ruq melihat apa yang di lsayakan Jalal dari balkon istana. Maham bergegas mengejar Ruq yang masuk ke kamarnya. Maham berkata kalau Ruq membuat kesalahan besar dengan mengatakan kalau Jodha akan bunuh diri pada jalal. Karena mereka pasti bisa menyingkirkan Jodha kalau memang dia berniat bunuh diri. Sekarang Jalal sedang mencarinya kemana-mana dan bisa jadi dia akan menemukannya dan membawa Jodha kembali ke sini.

Ruq berkata kalau Jodha sangat menderita di sini. Dia gak tertarik melihat Jodha mati kalau kenyataanya dia sudah mati. Maham berkata kalau Ruq mengampuni musuh, bisa jadi suatu hari dia akan menusuknya dari belakang. Maham angga memperingatkan Ruqaiyah agar mendengarkan kata-katanya, “suatu hari anda akan menyesal gak membiarkan dia mati saat punya kesempatan. Dia akan bahagia sementara anda akan menderita. Kalau sampai ratu Jodha di temukan, hidup anda akan lebih buruk dari kematian.”

Ruqaiya balik bertanya, “apa kau pikir ratu Jodha bisa membuatku menderita? Dia itu gak lebih dari seekor semut bagiku,” Ruq tertawa bangga. Maham berkata, “tapi semut juga bisa menyebabkan rasa sakit bagi gajah. Anda sepertinya gak sadar, ratu Ruqaiya, betapa kuat dan hebatnya ratu Jodha.” Ruqaiya menertawakan Jodha yang di bilang hebat oleh Maham. Ruq berkata dia tahu bagaimana kemampuan Jodha dan dia mampu kabur. Maham berkata kalau Jodha juga mampu membuat sang raja mencarinya.

Ruqaiya gak menyadarinya. Untuk pertama kali seorang ratu mengikuti agama yang berbeda dan Jalal membiarkan dia menjalankan tradisi dan agamanya itu. Jalal bahkan membiarkan dia memiliki kuilnya sendiri, dan di izinkan merayakan holi. Maham berkata, “Anda boleh berpikir kalau yang mulia gak perduli pada ratu Jodha, tapi saya tahu kalau yang mulia itu belum sadar kalau dirinya ternyata perduli pada ratu Jodha. ratu Jodha telah mempersiapkan perayaan holi di meena bazar dan gak ada yang menyadarinya.”

Maham berkata kalau jodha akbar 76aaJodha sudah melempar warna kemukanya, tak lama lagi dia akan membuat sang raja tunduk padanya, bahkan mungkin Jodha akan menggantikan posisi Ruqaiya di sisi Jalal. Kalau sampai itu terjadi, Ruq jangan sampai menyalahkan Maham karena gak memperingatkan dirinya. Ruq menyuruh maham diam. Seandainya jalal gak menganggap maham seperti ibunya sendiri, Ruq pasti sudah menghukumnya.

Ruq berkata kalau dia gak perlu kuatir dengan Jodha, bahkan kalau peramal atau malaikat datang memberitahu dia kalau Jalal mencintai JOdha, dia gak akan percaya. Karena Ruq tahu kalau Jalal gak punya perasaan dan Jalal hanya mendengarkanapa kata Ruq saja, karena Ruq telah menguasai pikiran Jalal. Maham dan Ruq sama-sama gak ada yang mau mengalah, dan tetap pada pendapatnya masing-masing tentang Jodha dan jalal. Padahal orang yang sedang mereka pertengkarkan saat ini sedang bersama diluar sana, saling memperhatikan meski tanpa sadar.

Jodha sedang mengendarai kuda menuju kearah hutan. Dalam benaknya terbayang kembali perkataan menawati yang menolak membawanya ke Amer dan perkataan Jalal yang mengatakan satu-satunya alasan dia menikahi Jodha adalah karena dia ingin menghinanya. Di belakangnya, terlihat Jalal yang muncul dengan mengendarai kuda. Wajahnya terlihat cemas. Matanya menatap berkelilingin mencari-cari sosok Jodha. Di belakang jalal muncul Atgah dan pasukannya. Sampai di puncak sebuah tebing diatas danau, Jodha turun dari kudanya dan berlari kearah tebing.

Jalal melihat kuda Jodha dan Jodha yang sedang berlari. Jalal segera turun dari kudanya dan mengejar Jodha. jalal berteriak menyuruh Jodha berhenti, dan mengatakan kalau itu perintahnya. Tapi Jodha malah mempercepat larinya. Jodha sampai di atas tebing, di bawahnya ada danau. Kata-kata menawati dan Jalal kembali terngiang di telinganya, tanpa berpikir panjang lagi, Jodha menceburkan diri kedanau. Jodha hampir tenggelam ketika Jalal sampai ditebing dan melompat ke danai menyusul Jodha. Jalal menyelamatkan Jodha dan menariknya ketepi dengan susah payah. Jalal menarik tubuh Jodha kesebuah batu dan keduanya menjatuhkan diri di sana.

Jodha menarik tubuhnya menjauhi Jalal, tapi rambutnya melingkari leher Jalal. Semula terpikir kalau air danau telah mengikis kemarahan Jodha, ternyata gak. Setelah menemukan dirinya kembali, Jodha bertanya pada Jalal dengan sengit, kenapa dia menyelamatkan dirinya? Apa yang ingin di buktikan oleh Jalal? “apa kau ingin membuktikan kalau kau yang mengendalikan hidup dan matiku? Apakah kau berusaha menunjukan padsaya kalau saya ini bahkan gak jodha akbar 76cpantas untuk mati? saya gak bisa tinggal di Agra ataupun kembali ke Amer. saya sendirian dan kau yang bertanggung jawab atas semua ini. Kau bahkan gak membiarkan saya mati dengan niatku sendiri. Kenapa kau menyelamatkan saya? Katakan!”

Jodha menyuruh jalal pergi dan meninggalkan dirinya sendirian. Jaodha berdiri dan akan bergegas pergi, tapi Jalal menarik tanganya sehingga tubuh Jodha berputar menghadap Jalal. Jalal mengangkat jari telunjuknya ke depan muka Jodha. Dengan amarah yang berapi-api jalal berkata, “Cukup! saya gak ingin mendengar kata-kata mu. Yang kau lsayakan hanya mengeluh dan mencelsaya. Kau selalu mengeluh bagaimana saya memperlsayakanmu. Dan hari ini kau menuduhku telah menghancurkan hidupmu. tapi sepertinya kau sudah lupa, kalau saya membiarkanmu melsayakan apa yang kau mau sampai sekarang, saya memenuhi syarat-syaratmu dan semua keinginanmu. saya bahkan mengizinkan mu kembali ke Amer. Tapi kau malah melsayakan kebodohan ini. Kau pikir kau itu siapa? saya setuju kau berhak hidup sesuai apa yang kau inginkan. Tapi adalah tugasku untuk menjaga kehormatan dan hukum dari kerajaan mughal, Jodha. Dan saya gak akan membiarkan dirimu menghancurkan reputasi kerajaan mughal. saya sayai saya telah salah menuduh mu membunuh anakku, tapi saya sadar dan telah meminta maaf padamu di hadapan semua orang. Apa kau gak pernah menyadarai kenyataannya, bahwa bukan hanya kau yang ingin di hormati yang lain juga ingin di hormati. saya tahu saya menikahimu hanya karena saya membencimu. Tapi kaulah yang memulai semua ini, kau menentang saya. saya hanya berusaha membalas dendam padamu karena telah mempermalukan saya di depan banyak orang. saya ingin menyakitimu karena kau telah mengalungkan pedang ke leherku. saya ingin kau menderita karena melsayakan itu dan saya telah berhasil. Jika ibumu menolakmu kembali ke Amer, itu bukan salahku. saya gak akan membiarkan mu menghukumku karena hal itu dan gak akan membiarkan mu menghancurkan reputasi keluarga dan kerajaanku. saya masih membencimu, saya menganggap rendah semua tentang mu. saya benci kau!” Jalal terlihat puas setelah mengucapkan kata-kata terakhirnya.

Jodha menatap jalal dengan tatapan menantang dan bertanya, “kalau kau membenciku dan merendahkan semua tentang ku, lalu kenapa kau gak membiarkan saya mati saja?” Jalal membentak Jdha, “kalau saya membiarkanmu mati, maka kau berhasil membuktikan kalau kau yang lebih membenciku. Dan saya gak akan membiarkan dirimu mempertaruhkan kehormatan mughal dalam hal ini. Jika orang tuamu belum siap menerimamu kembali, maka kau di izinkan tinggal di istansaya sebagai ratuku, walaupun kita sudah gak punya hubungan seperti suami istri. Kau akan di berikan semua kenyamanan dan kemewahan yang biasa di berikan pada seorang ratu. Satu hal lagi Jodha, jika ada orang yang tahu kau berusaha bunuh diri, saya gak akan mengampunimu. Kau mengerti?”

Jalal menghentikan lari kudanya di suatu tempat. Di amenyuruh Jodha turun dari kuda. Jalal menyuruh Jodha mengikutinya. Tapi Jodha hanya diam. Jodha menatap sekeliling tempat itu dan bertanya, “kau mau membawsaya kemana?” Jalal berkata, “ikuti saja saya” Jodha berkata kalau itu bukan jawaban dari pertanyaanya. Jalal mendekati Jodha dan berkata, “setelah apa yang kau lsayakan, apa kau benar-benar berharap saya akan menjawab semua pertanyaanmu?” Jalal meraih tangan Jodha dan dengan paksa menyeretnya. Jodha bersuaha menarik tangannya, tapi pegangan Jalal sangat kuat.

Jalal mengajak Jodha berjalan melewati ranting-ranting peohonan yang lebat menuju ke sebuah pintu. Di balik pintu itu terdapat lorong yang sangat panjang dan di terangi nyala obor. Jalal berkata kalu itu adalah jalan rahasia menuju istana. Maham dan Ruq berdiri diatas balkon. Hamid adan para kerabat wanitany amenunggu di pintu gerbang. Atgah dan beberapa prajutir datang. Hamida bertanya pada Atgah kemana perginya Jalal danJodha. Atgah balik bertanya, “apa mereka belum sampai? saya melihat yang mulia berkuda bersama ratu Jodha menuju istana. Mereka ada didepan saya. Seharusnya mereka sampai lebih dulu.”

Hamida berkata kalau Jalal dan Jodha belum sampai, dia sudah menunggu dari tadi di sini. Jalal muncul dengan mengendarai kuda seorang diri. Hamida bertanya, “Jalal, Jodha mana?” Jalal menjawab kalau dia sudah menemukan Jodha, dia aman dan selamat. Jalal erkata, “dia telah membuat kesalahan dengan keluar dari istana tanpa meberitahu siapapun, jadi saya memerintahkan dia untuk berdiam diri. gak boleh ada yang bertemu dengan dia tanpa izin dariku.” Jalal berkata pada hamida kalau dirinya juga gak boleh menemui Jodha tanpa seizin Jalal.

Di atas balkon moti melihat kalau Jalal kembali seorang diri, segera menduga yang gak-gak dan mulai menangis. Jalal melihat itu dan menyempatkan diri memberitahu moti kalau ratunya selamat. Moti akan segera bertemu dengannya tapi gak hari ini. Jalal berlalu, moti terlihat gembira dan mengucap syukur.

Hamida memanggil Ruqaiya. Mereka bertemu diatas balkon istana. Ruq bertanya apakah hamida memanggilnya. Hamida menjawab, “ya ratu Ruqaiya. saya ingin tahu apakah Jalal ada memberitahumu tentang Jodha?” Ruqaiya menjawab gak, diapun belum bertemu dengan Jodha setelah dia kembali. Hamida berkata, “baiklah, saya hanya ingin tahu itu.” Seorang pelayan memberi tahu Hamida kalau Pir Allah rakha sudah datang. Ruq terlihat terkejut dan bertanya, “opir allah rakha ada disini? apakah dia sudah di beri gelar guru sufi?” hamida berkata kalau dia yang meminta pir datang untuk meminta saran atas masalah-masalah yang saat ini sedang mereka hadapi. Hamida dan para wanita segera beranjak menemui Pir, Ruq mengikuti mereka.

Hamida memberi salam pada Pir. Pir memberkati Hamida dan berkata semoga tuhan mengabulkan semua keinginanmu. Pir sahab kemudian terlihat diam seperti berpikir. Hamida bertanya apakah semuany abaik-baik saja? sebab setelah kejadian beberapa hari terakhir ini, perasaan Hamida gak enak. Hamida ingin Pir sahab memberitahu apa yang akan terjadi di masa depan. Pir berkata, “gak perlu kuatir, yang mulia ratu. Terkadang kau mendapat banyak cobaan. yang datang beberapa hari ini akan sedikit lebih sulit untuk anakmu, yang mulia Jalaludin.” Semua yang hadi rterkejut mendengarnya. Hamida meminta Pir sahab memberitahu mereka bagaimana memecahkan masalah itu. Pir berkata kalau tuhan maha pengampun, Dia memberi cobaan, Dia juga pasti memberi solusinya.

Hamida meminta Pir memberitahunya bagaimana caranya dia bisa membuat segalanya menjadi mudah bagi Jalal. Pir mengatakan kalau Jalal harus pergi ke Ajmer Sharif. Jalal harus berdoa pada yang kuasa bersama salah satu istrinya. Dan hanya Tuhan yang bisa membimbing mereka siapa ratu yang harus di bawa. Ratu yang wajahnya pertama kali terkena sinar matahari terbit akan pergi bersama sang Raja ke ajmer sharif. hamida mengangguk mengerti. Ruq bicara dalam hati kalau ratu yang akan pergi dengan jalal ke ajmer sharif adalah dirinya. Baca Kisah sebelumnya pada : Sinopsis Jodha Akbar Episode 75