Presiden Erdogan: Palestina Korban Tak Berdosa, Israel Negara Teroris

Bangkit.co.id – Presiden Erdogan: Palestina Korban Tak Berdosa, Israel Negara Teroris, Turut menyikapi keputusan Presiden AS atas Yerusalem Presiden Turki bakal lawan kebijakan Trump dan bersumpah akan gunakan berbagai cara untuk menolak putusan tersebut. Dengan gamblang Presiden Erdogan bakal bela Palestina sebagai negara terjajah.

Dalam Pidatonya Erdogan mengatakatan jika Palestina adalah korban tanpa dosa dan Israel adalah negara para teroris, dikutip dari cnn: “Palestina adalah korban yang tak berdosa. Sedangkan Israel adalah negara teroris, ya, teroris!” kata Erdogan dalam pidatonya di pusat kota Sivas.

“Kami tidak akan menelantarkan Yerusalem dalam belas kasihan negara yang membunuh banyak anak-anak.”

Erdogan mengungkapkan data bahwa ada anak laki-laki Palestina berusia 14 tahun dari Hebron diseret oleh tentara Israel.

Mendengar cercaan Erdogan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memukul balik ucapan Erdogan. Netanyahu menyebut Erdogan sebagai sebagai pemimpin yang membom penduduk desa Kurdi dan mendukung teroris.

“Saya tidak terbiasa menerima ceramah tentang moralitas dari pemimpin yang membom penuduk desa Kurdi di negara asalnya, Turki, yang memenjarakan wartawan, yang membantu Iran menghindari sanksi internasional, membantu teroris, termasuk di Gaza, membunuh orang-orang yang tak bersalah,” kata Netanyahu saat konferensi pers bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron.

“Itu bukan orang yang pantas mengajari kita.”

Baca Juga: 

Lebanon Gelar Aksi Demo Memprotes Putusan Trump Atas Jerusalem

Daftar Negara Yang Mendukung Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

Pidato Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memicu amarah warga Palestina dan protes negara-negara Muslim dan Arab.

Pasca protes itu, Israel melancarkan serangan roket. Di jalur Gaza, empat warga Palestina tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Untuk menolak dukungan AS terhadap Israel, Erdogan mengajak para anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) menggelar pertemuan khusus untuk membahasa nasib Yerusalem, di Istanbul, Turki, Rabu, 13 Desember 2017.