Indonesia Bertahan, Donald Trump Umumkan AS Bakal Mundur Dari Kesepakatan Iklim Paris 2015

Bangkit.co.id – Indonesia Bertahan, Donald Trump Umumkan AS Bakal Mundur Dari Kesepakatan Iklim Paris 2015, Salah satu penggagas kampaye hutan Greenpeace Asia Tenggara Yuyun Indradi menyatakan jika Indonesia tetap diperhitungkan pada kesepakatan Iklim Paris 2015, hal ini karena Indonesia merupakan bagian dari pelepas emisi karbon terbesar di dunia.

“Dengan Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon 29% pada 2030, itu cukup berpengaruh pada keseluruhan komitmen Kesepakatan Iklim Paris,” ungkap Yuyun.

Dalam perjalanan Kesepakatan Paris 2015 sebanyak 200 negara yang setuju untuk saling menjaga naiknya suhu global ‘jauh di bawah’ 2 derajat Celsius dan ‘berupaya membatasi’ peningkatan suhu pada 1,5 derajat Celsius.

Berdasarkan data organisasi lingkungan hidup World Resources Institute, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada 2015 saja telah melepaskan 1,62 miliar metrik ton karbondioksida. Data tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat empat negara pelepas emisi karbon dari sebelumnya di posisi enam.

Masalahnya, meskipun Indonesia dan negara-negara lain berkeras menepati janji mengurangi emisi karbon, itu tak akan banyak berarti tanpa peran Amerika Serikat yang notabene menyumbang sekitar 15% emisi karbon global.

“Indonesia dan negara-negara lain harus menutupi gap yang ditinggalkan Amerika, dan itu bukan pekerjaan mudah. Menjadi semakin tidak realistis untuk menambah target masing-masing negara, karena tiap negara punya pemikiran ekonomi sendiri,” kata Yuyun.

Dalam kasus Indonesia, misalnya, Yuyun menilai pemerintah sudah sulit menepati janji mengurangi 29% emisi karbon lantaran Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan pembangkit listrik baru berkapasitas 35.000 megawatt selama masa jabatannya.

“Itu saja sudah sulit, bagaimana targetnya mau ditambah? Dan itu baru Indonesia, tentu negara-negara lain punya rencana masing-masing,” terang Yuyun.