Sinopsis Chandra Nandini, Tayang Kamis 8 Februari 2018, EPS 37 – lanjutan cerita serial drama India Chandra Nandini kembali diteruskan kali ini kita bagikan kisah serunya yang telah sampai pada EPS 37, Sinopsis Film terbaru Hari ini akan kembali disambung, berikut adalah lanjutan Sinopsis Chandra Nandini Episode 37 siaran hari Kamis 8-2-208 besok.
Chandra dan Parvatak ke kamar Chaya, Parvatak pura2 menangisi keadaan Chaya dan berkata bahwa hanyalah dia satu2nya harapan agar Malayketu bisa kembali ke jalan yang benar. Pelayan lalu datang dan mengatakan bahwa dia ditunggu di aula, Chandra pun beranjak pergi.
Parvatak lalu tersenyum licik dan berbicara pada Chaya yang masih memejamkan mata bahwa semakin lama dia terbaring sakit maka itu akan sangat bagus untuknya. Pelayan mata2 Parvatak lalu memanggil Parvatak dan mengatakan beum ada kabar terbaru. Parvatak menimpali agar dia tetap mengawasi Chandra dan menunggu perintah Padmananda untuk menyerang Chandra lalu Parvatak beranjak keluar dari kamar Chaya.
Nandini terbangun di malam hari lalu melihat Chandra dan mengikutinya. Chandra masuk ke kamar Vishaka, Nandinipun mengintainya. Vishaka dan Chandra pun saling berdekatan dan berpelukan, Vishaka melihat Nandini yang tengah mengintai dan Vishaka kemudian menusukkan belatinya berulang2 pada punggung Chandra, Nandini berteriak dan berlari menuju Chandra.
Nandini pun terbangun dan meneriakkan nama Chandra kemudian menyadari bahwa tadi hanya mimpi buruknya, Nandini lalu berbicara sendiri bahwa dirinya tidak bisa meninggalkan Chandra-Bindusara sendirian dan Nandini bertekad akan bersama mereka layaknya bayangan mereka. Nandini kekamar Chandra dan melihatnya akan pergi, Nandini pun bertanya hendak pergi kemana dia selarut ini. Chandra balik bertanya mempertanyakan statusnya yang berani menginterogasinya dan bertanya apa yang dilakukannya di kamarnya.
Nandini berpikir kalau memberitau Chandra yang sebenarnya maka Chandra akan bereaksi buruk jadi Nandini menjawab bahwa kedatangannya untuk Bindusara. Saat Chandra akan beranjak pergi Bindusara menangis, Nandinipun mengangkatnya dan memberikannya pada Chandra, Chandra lalu coba menenangkan Bindusara. Nandinipun kemudian tertidur di dekat ayunan Bindusara, Bindusara tertidur dan Chandra meletakkannya di ayunan, Chandra lalu memakai mahkotanya dan berjalan keluar kamar.
Dikamarnya, Vishaka merasa lemas dan berkeringat dingin karena belum mengkonsumsi racun ular, Vishaka membuka peti ularnya dan terkejut tidak melihat ular2nya disana, Vishaka mencari2nya dengan panik, dia membuka peti2nya yang lain tapi tidak jua menemukan ularnya. VIshaka pun panik dan berpikir bahwa dirinya harus ke hutan untuk menemukan ular untuk dikonsumsi.
Vishaka terkejut melihat kehadiran Chandra di kamarnya, Chandra terkejut melihat keadaan kamar yang porak poranda, Vishaka pun bertanya apa yang dilakukannya di kamarnya, Chandra melihat Vishaka yang menggigil dan berkeringat dingin. Chandra pun mencemaskannya dan bertanya ada apa dengannya, Vishaka mencoba beralasan sedang sakit kepala.
Chandra lalu berbicara padanya akan memanggil tabib tapi Vishaka melarangnya. Chandra mengajaknya duduk diranjang lalu Chandra membaringkan Vishaka dipangkuannya dan memijat2 kepalanya. Vishaka berpikir bagaimana dirinya akan pergi ke hutan sekarang. Sinopsis Chandra Nandini Episode 37
Pagi menjelang, Nandini terbangun dan terkejut tidak melihat Chandra dimanapun, Nandini bertanya pada pelayan. Peayan menjawab kalau Chandra tengah bersama Vishaka di kamarnya. Lalu Nandini bergegas lari keluar kamar dan Nandini pun menabrak Chandra yang hendak masuk ke dalam kamar, Nandini senang melihat Chandra tidak apa2 dan memeluknya. Chandra bertanya apa yang dilakukannya dan Nandini melepas pelukannya.
Chandra masuk ke dalam kamar dan berbaring sembari berkata bahwa dirinya mendapatkan malam terbaiknya hanya saja tidak bisa tidur semalaman, Nandini pun bertanya mengapa dia tidak tidur. Chandra menjawab semalaman bersama Vishaka dan sebab itulah dirinya tidak bisa tidur, Chandra lalu menyuruh Nandini memijatnya karena punggungnya terasa sakit. Nandini pun terpaksa melakukannya.
Chandra lalu sengaja membuat Nandini cemburu dengan bercerita mengenai Vishaka, Nandini menegurnya karena membagi ceritanya pada pelayan seperti dirinya dan Nandini hendak beranjak pergi tapi Chandra menghentikannya dan bertanya apakah dia merasa cemburu pada Vishaka. Nandini pun menyangkalnya dan berkata bahwa dia tidak boleh meninggalkan Bindusara sendirian dengan cara seperti itu. Nandini lalu beranjak pergi sembari mengomel.
Chanakya tengah memberitau rencananya pada Padmananda dan Amartya, prajurit datang membawa pesan dari Magadha dan Amartya membacanya yang ternyata dari Vishaka. Chanakya pun bertanya, Amartya beralasan bahwa itu surat dari Parvatak. Chanakya menyuruhnya membacakannya. Amartya pun membaca surat karangannya sendiri, “Yang Mulia Padmananda..aku telah tiba di Magadha dan memata2i Chandra sembari menunggu perintah darimu”. Chanakya lalu melanjutkan mengenai rencananya tadi sambil menatap surat ditangan Amartya dengan selidik.
Chanakya berbicara dengan mata2nya bahwa Padmananda dan Parvatak sama2 raja jadi Parvatak tidak akan pernah memanggil Padmananda “Yang Mulia”. Chanakya merasa ada yang mencurigakan dan menyuruh mata2nya untuk mendapatkan surat di tangan Amartya tadi.
Vishaka masih kebingungan karena belum berhasil mendapatkan racunnya. Sementara Bindusara yag diletakkan tak jauh dari Vishaka berdiri mencoba merangkak mendekati perapian tanpa disadari Vishaka, Nandinipun datang diwaktu yang tepat dan berhasil menyelamatkan BIndusara dari api lalu membentak Vishaka.
Vishaka terkejut mendengar bentakan Nandini, Nandini lalu melabraknya karena mengabaikan Bindusara. Vishaka meminta maaf dan memberi alasan kalau dirinya sedang tidak sehat lalu Vishaka meminta Bindusara tapi Nandini melihat tangan Vishaka yang gemetaran menyuruhnya menjaga dirinya sendiri sementara Bindusara akan dijaganya.
Moora berjalan masuk bersama Dadima dan membentak Nandini. Moora lalu menegur Nandini karena membentak Vishaka dan Moora mengingatkan status Nandini yang hanya seorang pelayan, Dadima hendak membela tapi Nandini mencegahnya dan mengatakan bahwa Moora benar kalau dirinya tidak seharusnya membentak Vishaka.
Sinopsis Chandra Nandini tengah melamun di balkon, dia mendengar suara langkah kaki dan kemudian melihat seseorang yang menutupi diri dengan selimut, Chandra bertanya informasi apa yang didapatnya. Orang tersebut berbisik pada Chandra. Chandra memintanya untuk tetap berhati2 dan orang tersebut beranjak pergi. Chandra pun berkata bahwa sekarang dirinya akan sampai pada akhir dari alur ini.
Di aula, Moora bertanya pada Chandra mengapa mengumpulkan mereka semua. Chandra berkata bahwa dirinya akan segera menikah dan ingin semuanya untuk bersantai sejenak, Chandra menambahkan bahwa dirinya sudah mengatur sebuah hiburan lalu Chandra memanggil seseorang. Seorang lelaki muncul dan membawa bungkusan, dia menyapa Chandra lalu mulai memainkan seruling ularnya dan membuat pertunjukan ular. Vishaka menjadi panik sekaligus ingin mengkonsumsi racun ular tersebut.
Vishaka berpikir bahwa dirinya harus mendapatkan ular tersebut. Nandini melihat Vishaka yang menggigil hebat dan berpikir untuk bertanya pada lelaki pembawa ular tadi mengenai tato ular yang dilihatnya di kaki Vishaka. Vishaka berniat akan mencuri ular itu selesai pertunjukan. Sinopsis Chandra Nandini Atraksi ular selesai di lakukan, semuanya pun bertepuk tangan lalu saling membubarkan diri, saat lelaki pembawa ular mengambil minuman, Nandini menemuinya dan bertanya mengenai tanda pada Vishaka.
Lelaki itu menjawab bahwa ada sebuah tempat didekat Magadha dimana ada bayi yang diubah menjadi gadis beracun (Vishkanya) dan tanda yang disebut Nandini tadi hanya ada pada seorang Vishkanya dan mereka sangat berbahaya karena mereka menarik target mereka dengan kecantikannya dan ketika mereka tidak mendapatkan racun maka mereka akan sakit dan menggigil hebat. Nandini pun teringat saat tadi Vishaka menggigil hebat. Nandini mengucap gterima kasih dan beranjak pergi, lelaki tadi lalu hendak pergi tapi ularnya sudah menghilang.
Sinopsis Chandra Nandini Kamis 8 Februari Nandini tengah mondar mandir di kamarnya, pelayan datang membawakan buku tengtang Vishkanya yang dimintanya. Nandini membacanya dan mengetahui bahwa ketika seorang bayi diberikan racun oleh Vishkanya maka bayi itu bisa berubah menjadi Vishkanya dan mereka menyerang dengan cara menggigit atau mencampur darahnya ke dalam air. Nandini pun teringat semua kejadian yang terhubung dengan Vishaka dan menyimpulkan bahwa Vishaka adalah Vishkanya, Nandini berniat memberitau Chandra.