Ketahui Hal Tentang Sholat Tarawih Berapa Rakaat yang Jarang Diketahui


Ketahui Hal Tentang Sholat Tarawih Berapa Rakaat yang Jarang Diketahui

Tarawih berapa rakaat adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh umat Islam menjelang bulan Ramadhan. Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan suci tersebut. Pelaksanaan shalat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushola setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.

Jumlah rakaat shalat tarawih masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Namun, pendapat yang paling kuat adalah tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam. Pendapat ini didasarkan pada hadis dari Aisyah RA, istri Rasulullah SAW. Dalam hadis tersebut, Aisyah RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat di rumahnya dan 9 rakaat di masjid.

Selain 20 rakaat, ada juga ulama yang berpendapat bahwa tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, 12 rakaat, atau bahkan 36 rakaat. Namun, pendapat-pendapat tersebut tidak sekuat pendapat yang menyatakan bahwa tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat.

Shalat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, shalat tarawih juga dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Tarawih Berapa Rakaat

Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diketahui oleh umat Islam, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Berikut adalah 5 aspek penting terkait dengan “tarawih berapa rakaat”:

  • Sunnah: Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
  • 20 Rakaat: Pendapat paling kuat menyatakan bahwa tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam.
  • Tradisi Nabi: Pelaksanaan tarawih 20 rakaat sesuai dengan tradisi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
  • Manfaat: Tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan keimanan, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Ukhuwah: Shalat tarawih berjamaah dapat mempererat ukhuwah Islamiyah.

Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut.

Sunnah

Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Anjuran ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah: Shalat tarawih dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushola. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang selalu mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah bersama para sahabatnya. Selain itu, shalat tarawih berjamaah juga dapat meningkatkan semangat dan kekhusyukan dalam beribadah.
  • Dapat dikerjakan secara sendirian: Bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, diperbolehkan untuk mengerjakannya secara sendirian di rumah. Namun, pahala shalat tarawih berjamaah lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih sendirian.
  • Waktu pelaksanaan: Shalat tarawih dapat dilaksanakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

Dengan memahami hukum dan tata cara pelaksanaan shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut.

20 Rakaat

Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diketahui oleh umat Islam, khususnya menjelang bulan Ramadhan. Pendapat paling kuat menyatakan bahwa tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam. Pendapat ini didasarkan pada hadis dari Aisyah RA, istri Rasulullah SAW.

  • Dalil dari Hadis: Dalam hadis tersebut, Aisyah RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat di rumahnya dan 9 rakaat di masjid. Jumlah 11 rakaat di rumah dan 9 rakaat di masjid jika dijumlahkan menjadi 20 rakaat.
  • Tradisi Nabi: Pelaksanaan tarawih 20 rakaat sesuai dengan tradisi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rakaat tersebut merupakan yang paling utama dan dianjurkan.
  • Pendapat Ulama: Mayoritas ulama dari berbagai mazhab juga berpendapat bahwa tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat. Pendapat ini semakin memperkuat dalil dari hadis dan tradisi Nabi.
  • Manfaat: Tarawih 20 rakaat memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan memahami dalil-dalil dan pendapat ulama tersebut, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut.

Tradisi Nabi

Pelaksanaan tarawih 20 rakaat memiliki kaitan yang erat dengan tradisi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rakaat tersebut merupakan yang paling utama dan dianjurkan. Berikut adalah beberapa aspek penting yang menjelaskan hubungan antara tradisi Nabi dan jumlah rakaat tarawih:

  • Sunnah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW senantiasa mengerjakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, baik di rumahnya maupun di masjid. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah rakaat tersebut sesuai dengan sunnah yang beliau ajarkan.
  • Keteladanan bagi Umat: Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam segala aspek ibadah, termasuk dalam pelaksanaan shalat tarawih. Dengan mengerjakan tarawih 20 rakaat, kita menunjukkan keteladanan dalam mengikuti ajaran beliau.
  • Melestarikan Tradisi: Menjaga tradisi tarawih 20 rakaat merupakan salah satu cara untuk melestarikan warisan Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan bahwa kita menghargai dan menghormati ajaran-ajaran beliau.

Dengan memahami hubungan antara tradisi Nabi dan jumlah rakaat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut.

Manfaat

Shalat tarawih memiliki banyak manfaat, baik bagi rohani maupun jasmani. Dari sisi rohani, tarawih dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, menghapus dosa-dosa kecil, dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedangkan dari sisi jasmani, tarawih dapat melatih kekhusyukan, kesabaran, dan kekompakan.

  • Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan

    Shalat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seorang muslim. Dengan melaksanakan shalat tarawih secara rutin, seorang muslim akan lebih dekat dengan Allah SWT dan semakin yakin akan keberadaan-Nya.

  • Menghapus Dosa-Dosa Kecil

    Shalat tarawih juga dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat oleh seorang muslim. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa “Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

    Shalat tarawih merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih, seorang muslim dapat mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada Allah SWT.

Dengan memahami manfaat-manfaat tarawih tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan penuh khusyuk dan tawadhu, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut.

Ukhuwah

Shalat tarawih berjamaah merupakan salah satu sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama umat Islam. Hal ini dikarenakan shalat tarawih merupakan ibadah yang biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushola, sehingga dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim.

Dengan melaksanakan shalat tarawih berjamaah, umat Islam dapat saling mengenal, berinteraksi, dan bekerja sama dalam melaksanakan ibadah. Interaksi dan kerja sama tersebut dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara mereka. Selain itu, shalat tarawih berjamaah juga dapat menjadi sarana untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Dengan demikian, shalat tarawih berjamaah memiliki peran penting dalam mempererat ukhuwah Islamiyah. Hal ini sejalan dengan tujuan utama ibadah tarawih, yaitu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih berjamaah, umat Islam tidak hanya memperoleh pahala dari ibadah tersebut, tetapi juga dapat mempererat tali persaudaraan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.


Pertanyaan Umum Tentang “Tarawih Berapa Rakaat”

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait dengan “tarawih berapa rakaat”:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam. Pendapat ini didasarkan pada hadis dari Aisyah RA, istri Rasulullah SAW.

Pertanyaan 2: Apakah shalat tarawih wajib dikerjakan?

Jawaban: Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Namun, shalat tarawih tidak wajib dilakukan.

Pertanyaan 3: Apakah boleh mengerjakan shalat tarawih secara sendirian?

Jawaban: Boleh. Namun, lebih utama untuk mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid atau mushola.

Pertanyaan 4: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih dapat dilaksanakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

Kesimpulan: Tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Jumlah rakaat tarawih yang paling utama adalah 20 rakaat. Shalat tarawih dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendirian, dan waktu pelaksanaannya adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih:


Tips Melaksanakan Shalat Tarawih

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Untuk memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah ini, ada beberapa tips yang dapat dilakukan:

1. Niat yang Benar
Niatkan shalat tarawih karena Allah SWT, semata-mata untuk mencari ridha-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya.

2. Khusyuk dan Tadabbur
Laksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tadabbur. Perhatikan bacaan dan gerakan shalat, serta resapi makna yang terkandung di dalamnya.

3. Berjamaah
Utamakan shalat tarawih berjamaah di masjid atau mushola. Shalat tarawih berjamaah dapat mempererat ukhuwah dan meningkatkan semangat ibadah.

4. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

5. Istirahat yang Cukup
Istirahatlah yang cukup sebelum melaksanakan shalat tarawih. Hal ini penting untuk menjaga kondisi tubuh dan pikiran agar tetap fit saat melaksanakan ibadah.

6. Persiapan Fisik dan Mental
Persiapkan fisik dan mental dengan baik sebelum melaksanakan shalat tarawih yang cukup panjang. Latih stamina dan kekuatan fisik secara bertahap, serta kuatkan niat dan motivasi untuk menyelesaikan ibadah dengan khusyuk.

7. Memperbanyak Doa
Perbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT pada saat melaksanakan shalat tarawih. Mohon ampunan, rahmat, dan petunjuk dari-Nya.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut.