Intip Hal Penting Tentang Wala Taqrabu Zina yang Wajib Kamu Tahu


Intip Hal Penting Tentang Wala Taqrabu Zina yang Wajib Kamu Tahu

“Wala taqrabu zina” adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang artinya “dan janganlah kamu mendekati zina”. Frasa ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 32. Zina adalah perbuatan seksual yang dilakukan di luar nikah, termasuk segala bentuk hubungan seksual di luar ikatan pernikahan yang sah.

Larangan mendekati zina sangat penting untuk dipatuhi oleh seluruh umat Islam. Hal ini karena zina merupakan perbuatan dosa besar yang dapat merusak kehormatan diri, keluarga, dan masyarakat. Selain itu, zina juga dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, seperti kehamilan tidak diinginkan, penyakit menular seksual, dan perpecahan rumah tangga.

Dalam sejarah Islam, larangan mendekati zina telah menjadi salah satu prinsip dasar ajaran agama. Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya menjaga kesucian diri dan keluarga, termasuk menghindari segala bentuk perbuatan zina. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang menjaga kemaluannya, Allah akan menjaga kehormatannya.”

wala taqrabu zina

Wala taqrabu zina adalah perintah untuk menjauhi zina. Perintah ini mengandung beberapa aspek penting, yaitu:

  • Larangan: Zina adalah perbuatan yang diharamkan dalam Islam.
  • Pencegahan: Menjauhi zina berarti menghindari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah kepada zina.
  • Perlindungan: Menjauhi zina dapat melindungi diri dari dosa, penyakit, dan masalah sosial.
  • Kesucian: Menjauhi zina menjaga kesucian diri dan keluarga.
  • Ketaatan: Menjauhi zina merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek tersebut, kita dapat terhindar dari perbuatan zina dan menjaga kesucian diri, keluarga, dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan utama ajaran Islam, yaitu untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan berakhlak mulia.

Larangan

Larangan mendekati zina dalam “wala taqrabu zina” merupakan konsekuensi logis dari haramnya zina dalam Islam. Zina diharamkan karena bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan Islam, serta dapat merusak tatanan sosial dan keharmonisan masyarakat. Dengan menjauhi zina, umat Islam dapat menjaga kesucian diri, melindungi kehormatan keluarga, serta berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih baik.

Selain itu, menjauhi zina juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita wajib menaati segala perintah Allah, termasuk larangan mendekati zina. Dengan menaati perintah Allah, kita menunjukkan rasa syukur dan cinta kita kepada-Nya, serta mengharapkan balasan pahala di akhirat kelak.

Memahami dan mengamalkan larangan mendekati zina sangat penting untuk menjaga kesucian diri dan menciptakan masyarakat yang harmonis. Dengan menghindari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah kepada zina, kita dapat terhindar dari dosa, penyakit, dan masalah sosial, serta berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih baik untuk kita dan generasi mendatang.

Pencegahan

Dalam konteks “wala taqrabu zina”, menghindari zina tidak hanya berarti tidak melakukan perbuatan zina itu sendiri, tetapi juga menghindari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah kepada zina. Hal ini karena perbuatan-perbuatan tersebut dapat membuka pintu bagi terjerumusnya seseorang ke dalam perbuatan zina.

  • Menjaga pandangan mata: Melihat lawan jenis dengan syahwat dapat membangkitkan hasrat seksual dan mendorong seseorang untuk melakukan zina.
  • Menjaga pergaulan: Bergaul dengan orang-orang yang tidak berakhlak baik dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan zina.
  • Menghindari tempat-tempat maksiat: Tempat-tempat seperti bar, klub malam, dan tempat hiburan malam sering menjadi tempat terjadinya zina.
  • Menjaga hati dan pikiran: Memikirkan hal-hal yang mengarah ke zina dapat memicu hasrat seksual dan mendorong seseorang untuk melakukan zina.

Dengan menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat mengarah kepada zina, kita dapat menjaga kesucian diri dan melindungi diri dari dosa dan masalah sosial yang ditimbulkan oleh zina. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kesucian diri dan keluarga, serta menghindari segala bentuk perbuatan yang dapat merusak kehormatan dan akhlak.

Perlindungan

Perintah “wala taqrabu zina” tidak hanya bertujuan untuk mencegah perbuatan zina itu sendiri, tetapi juga untuk melindungi diri dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkannya. Zina merupakan perbuatan dosa besar yang dapat merusak hubungan dengan Allah SWT dan berdampak buruk pada kehidupan duniawi.

Selain dosa, zina juga dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti HIV/AIDS, sifilis, dan gonore. Penyakit-penyakit ini dapat mengancam kesehatan dan bahkan nyawa penderitanya. Selain itu, zina juga dapat menimbulkan masalah sosial, seperti kehamilan tidak diinginkan, perpecahan rumah tangga, dan kekerasan seksual.

Dengan menjauhi zina, kita dapat terhindar dari dampak negatif tersebut dan menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial kita. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kesucian diri dan keluarga, serta menciptakan masyarakat yang harmonis dan berakhlak mulia.

Kesucian

Dalam ajaran Islam, kesucian diri dan keluarga sangat dijunjung tinggi. Salah satu cara untuk menjaga kesucian tersebut adalah dengan menjauhi zina. Menjauhi zina bukan hanya sekedar menghindari perbuatan zina itu sendiri, tetapi juga menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat mengarah ke zina.

  • Menjaga pandangan mata: Melihat lawan jenis dengan syahwat dapat membangkitkan hasrat seksual dan mendorong seseorang untuk melakukan zina.
  • Menjaga pergaulan: Bergaul dengan orang-orang yang tidak berakhlak baik dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan zina.
  • Menghindari tempat-tempat maksiat: Tempat-tempat seperti bar, klub malam, dan tempat hiburan malam sering menjadi tempat terjadinya zina.
  • Menjaga hati dan pikiran: Memikirkan hal-hal yang mengarah ke zina dapat memicu hasrat seksual dan mendorong seseorang untuk melakukan zina.

Dengan menjauhi perbuatan-perbuatan tersebut, kita dapat menjaga kesucian diri dan keluarga, serta terhindar dari dosa dan masalah sosial yang ditimbulkan oleh zina. Hal ini sejalan dengan perintah “wala taqrabu zina” yang menekankan pentingnya menjaga kesucian diri dan keluarga dalam ajaran Islam.

Ketaatan

Dalam ajaran Islam, ketaatan kepada Allah SWT merupakan salah satu prinsip dasar. Menjauhi zina merupakan salah satu bentuk ketaatan tersebut, karena zina merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT.

  • Menjalankan perintah Allah SWT: Perintah untuk menjauhi zina terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 32. Dengan menjauhi zina, umat Islam menjalankan perintah Allah SWT dan menunjukkan ketaatan mereka.
  • Menghindari larangan Allah SWT: Zina merupakan salah satu perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan menjauhi zina, umat Islam menghindari larangan Allah SWT dan menunjukkan ketaatan mereka.
  • Menjaga kesucian diri dan keluarga: Menjauhi zina dapat menjaga kesucian diri dan keluarga dari perbuatan dosa dan masalah sosial. Hal ini menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT, karena Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk menjaga kesucian diri dan keluarga.
  • Mengharap pahala dan menghindari azab: Dengan menjauhi zina, umat Islam mengharapkan pahala dari Allah SWT dan menghindari azab-Nya. Hal ini menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT, karena Allah SWT menjanjikan pahala bagi orang-orang yang taat dan azab bagi orang-orang yang berbuat dosa.

Dengan memahami dan mengamalkan prinsip ketaatan kepada Allah SWT, umat Islam dapat menjauhi zina dan menjaga kesucian diri dan keluarga. Hal ini sejalan dengan perintah “wala taqrabu zina” yang menekankan pentingnya menjaga kesucian diri dan ketaatan kepada Allah SWT.


Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan “wala taqrabu zina”?

Jawaban: “Wala taqrabu zina” adalah perintah dalam Al-Qur’an yang artinya “dan janganlah kamu mendekati zina”. Perintah ini melarang segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah kepada zina, termasuk menjaga pandangan mata, pergaulan, dan pikiran.


Pertanyaan 2: Mengapa zina diharamkan dalam Islam?

Jawaban: Zina diharamkan dalam Islam karena bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika, merusak tatanan sosial, dan dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, dan perpecahan rumah tangga.


Pertanyaan 3: Apa saja dampak negatif dari zina?

Jawaban: Zina dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, antara lain dosa besar, penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, perpecahan rumah tangga, dan kekerasan seksual.


Pertanyaan 4: Bagaimana cara menghindari zina?

Jawaban: Zina dapat dihindari dengan menjaga pandangan mata, pergaulan, dan pikiran, serta menghindari tempat-tempat maksiat. Selain itu, penting untuk memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.


Tips Menjauhi Zina

Menjauhi zina merupakan perintah Allah SWT yang wajib dipatuhi oleh seluruh umat Islam. Berikut beberapa tips untuk menjauhi zina:

Jagalah pandangan mata.
Melihat lawan jenis dengan syahwat dapat membangkitkan hasrat seksual dan mendorong seseorang untuk melakukan zina. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pandangan mata dan menghindari melihat hal-hal yang dapat memancing syahwat.

Jaga pergaulan.
Bergaul dengan orang-orang yang tidak berakhlak baik dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan zina. Pilihlah teman yang baik dan hindari bergaul dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang.

Hindari tempat-tempat maksiat.
Tempat-tempat seperti bar, klub malam, dan tempat hiburan malam sering menjadi tempat terjadinya zina. Hindari mengunjungi tempat-tempat tersebut dan carilah hiburan yang lebih positif dan bermanfaat.

Kuasai hati dan pikiran.
Hati dan pikiran yang tidak terkendali dapat memicu hasrat seksual dan mendorong seseorang untuk melakukan zina. Kuasailah hati dan pikiran dengan memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan mengamalkan tips-tips ini, kita dapat terhindar dari zina dan menjaga kesucian diri dan keluarga. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan hidayah kepada kita semua.