Sinopsis Shani Jumat 11 Mei 2018, Episode 65 Hari Ini

Sinopsis Shani Jumat 11 Mei 2018, Episode 65 Hari Ini – lanjutan cerita Serial Drama India Shani telah sampai pada eps 65 yang akan segera tayang setiap hari pada pukul 17.45WIB, anda bisa menonton film Shani secara online melalui TV Streaming di situs ini caranya hanya dengan membuka halaman Jadwal ANTV disana anda akan menemukan jadwal acara antv setiap harinya lengkap dengan TV Streaming yang bisa anda gunakan untuk Nonton Shani setiap hari. Seperti Biasanya bangkit selalu rutin mempublish Sinopsis Film Shani siaran hari ini, tayang setiap hari Film Shani kisah semakin seru untuk diikuti kisahnya.

Rahu mencoba melarikan diri sedangkan Indra menghampiri Shani dan berlutut dihadapannya meminta maaf mengatakan bahwa Sanghya sudah memberikan arahan yang salah hingga dirinya berpikir apa yang terjadi adalah yang terbaik untuk para Dewa. Indra berkata siap menerima hukuman dan akan menjadikan Neelima sebagai Dewi.

Neelima menjawab bahwa dirinya tidak ingin menjadi seorang Dewi dan hanya ingin berada di jalan keadilan dan kebenaran. Neelima maju menghampiri Sanghya dan berkata bahwa kini dirinya sadar mengapa dirinya diciptakan. Neelima pun menambahkan, “aku adalah kekuatan Shani dan aku bagian dari kekuatan nya karena itulah aku akan menggabungkan energi ku pada Shani sehingga tidak mungkin ada yang menyalahgunakan energi ku lagi”.

Neelima lalu mengeluarkan senjata Shani lagi dan membawanya pada Shani sambil meminta maaf karena sudah memperlakukannya dengan sangat buruk. Neelima meminta Shani menerima senjata nya lagi. Shani menerimanya kemudian bersumpah bahwa dirinya menerima Neelima sebagai kekuatannya dan untuk selanjutnya Neelima akan lebih dikenal sebagai batu permata safir yang akan mengisi kekuatannya.

Neelima menambahkan bahwa sebagai batu permata maka dirinya akan tinggal bersama Shani dan menambah kekuatannya lalu kapanpun Shani memanggilnya maka dirinya akan muncul sebagai Neelima. Neelima kemudian berniat menghukum Sanghya atas perbuatannya tapi Shani menghentikannya dan mengatakan bahwa menghabisi Sanghya tidak akan menyelesaikan masalah dan Shani berkata kalau dirinya tau bagaimana cara mengajar mereka yang terus menerus menyimpang dari jalan kebaikan.

Neelima menatap Shani dan berkata dirinya sudah menemukan jalan dan kapanpun dia membutuhkannya maka dia tinggal memanggilnya saja. Neelima kemudian berdiri sejajar dengan Shani dan berubah menjadi energi biru yang kemudian masuk ke dalam batu permata yang terdapat dalam senjata dan ikat kepala Shani.

Sanghya berlari menghampiri Shani dan berpura2 berterimakasih karena tidak menghabisinya. Shani pun menjawab, “aku berkata tidak akan menghabisimu tapi aku tidak bilang bahwa aku tidak akan menghukummu..aku telah memberimu peringatan berkali2 agar meningkatkan perbuatan baik tapi kali ini kau telah melakukan hal buruk yang menodai jiwamu sendiri..kau tidak bisa bersembunyi dimanapun lagi sekarang..kau tidak akan dihukum tapi kau akan diberi hukuman tertinggi dari Penegak Keadilan”.

Sanghya pun secepat kilat berlari keluar menyusuri koridor tapi terdengar suara Shani yang mengatakan kalau dia tidak bisa melarikan diri dari karmanya dan akan lebih baik kalau dia terima nasibnya. Sanghya pun terus berlari.

Sanghya menuju hutan dan Shani mengikutinya menyuruhnya berhenti. Sanghya pun berhenti untuk mengatakan pada Shani bahwa dia tidak bisa memberikan penglihatan padanya dan menghukumnya. Sanghya lalu kembali melarikan diri. Shani pun berkata bahwa seseorang bisa berlari tapi perbuatannya akan selalu membayanginya dan meski Sanghya berlari sejauh yang dia bisa tapi dia tetap tidak bisa melarikan diri.

Seorang resi sedang melakukan pemujaan di atas tebing dan tengah berdoa meminta berkat Mahadewa agar memberinya banyak kuda lagi untuk menyelesaikan pemujaannya.

Shani mengejar Sanghya hingga ke atas tebing dan memberi peringatan terakhir agar dia mengalah pada konsekuensi perbuatannya. Sanghya pun menjawab bahwa dirinya tidak akan takut lagi padanya dan akan menyerangnya. Sanghya mengeluarkan kekuatannya dan melempar pada Shani tapi Shani menghindar dan kekuatan Sanghya mendarat pada satu2nya kuda sang resi yang disediakan untuk pemujaan.

Resi pun melihat kudanya terkapar tak bernyawa. Dia membelai kudanya sembari bertanya2 dengan emosi siapa yang telah melakukannya. Sang resi lalu melihat keberadaan Sanghya dan Shani. Resi itu pun menatap Sanghya dan berkata kalau kuda tersebut sudah menjadi bagian dari keluarganya dan dia sudah berdosa karena menghabisi nyawa mahluk tak berdosa.

Shani menatap Sanghya dan bertanya maukah dia meminta maaf untuk dosanya. Sanghya menjawab bahwa dirinyantidak membunuhnya dengan sengaja. Dengan arogan Sanghya mengatakan kalau dirinya tidak melakukan kejahatan apapun dan itu adalah sebuah kecelakaan. Sanghya juga menuduh Shani lah yang bertanggung jawab atas kematian kuda tersebut.

Shani mengatakan bahwa itu adalah kesempatan terakhir untuk memperbaiki kesalahan dengan mengatakan maaf tapi dia pun kehilangan kesempatan tersebut dan sekarang dia harus di hukum. Shani lalu berkata pada sang resi kalau dirinya ikut menyesal kudanya terbunuh. Shani mengatakan bahwa kedatangannya untuk memberikan Sanghya konsekuensi dari perbuatannya tapi malah dia yang harus menderita. Shani pun berkata kalau dia berhak menghukum Sanghya dan memutuskan bagaimana Sanghya akan di hukum.

Sanghya menghardik Shani dan dengan angkuh mengatakan kalau dirinya adakah pasangan Dewa Surya jadi dia tidak bisa memberitau siapapun yang lewat untuk menghukum nya begitu saja. Resi menghardik Sanghya mengatakan dia wanita sombong yang telah menghabisi kudanya dan menolak menerima dosanya. Resi mengambil air suci dan menuangkan di tangannya seraya berkata pada Sanghya, “kau bersikeras seperti kuda yang keras kepala..aku mengutuknya!!kau akan menjadi kuda pada saat ini juga..ketika kau dipasangi pelana dan harus bekerja keras maka kau akan kehilangan harga dirimu..kau tidak mengasihani kudaku dan itulah sebabnya tidak akan ada yang mengasihanimu..kau akan tetap menjadi kuda untuk waktu yang lama dan akan hidup seperti itu!!”. Kemudian resi itu melempar air sucinya pada Sanghya.

Sanghya berteriak mengatakan bahwa tidak mungkin dirinya bisa di kutuk. Shani pun berkata bahwa dia telah di kutuk dan tidak perlu untuknya menghukumnya dengan senjatanya karena akibat dari perbuatannya bisa datang dengan cara lain. Shani menambahkan bahwa dia tidak pernah mengendalikan pikirannya ataupun perbuatannya dan itu sebabnya sekarang dia akan menjadi kuda dan dikendalikan oleh orang lain.

Sanghya pun berlutut pada sang resi meminta maaf dan bertanya pasti ada cara untuk mencabut kutukannya. Resi pun menjawab bahwa ketika dia seharusnya mengatakan maaf dia sombong sekali dan sekarang permintaan maafnya tidak berguna.

Sanghya kembali memohon belas kasihan resi untuk tidak menghukumnya karena satu kesalahan. Sang Resi menatap Shani dan Shani mengangguk lalu Resi pun menjawab bahwa hanya ada satu cara untuk mencabut kutukannya yaitu ketika suami nya mau menjemputnya dan bersedia menerimanya dan hidup bersama dengan apa adanya maka dia akan bebas dari kutukan tersebut. Resi itu pun beranjak pergi.

Sanghya meneriakinya untuk jangan pergi tapi terlambat karena perlahan2 tangan dan kaki Sanghya telah berubah menjadi kuda. Shani pun berkata bahwa meski sudah diperingatkan tapi dia tetap tidak mengubah diri maka Shani akan muncul dalam segala hal yang dilakukan kecuali dia kembali ke jalan yang benar.

Shani kemudian beranjak pergi. Sanghya yang telah berubah sepenuhnya menjadi seekor kuda berteriak pada Shani untuk tidak meninggalkannya dalam keadaan seperti ini dan Sanghya pun berteriak meminta pertolongan. Dewa Brahma pun berkata bahwa akhirnya Dewa Penghukum telah melakukan keadilan dan orang yang dilahirkan dalam klan Dewi dan berperilaku seperti hewan telah dihukum dengan layak. Dewa Brahma melihat kekhawatiran di wajah Dewa Wishnu dan berkata bahwa dirinya tau apa yang sedang di khawatirkannya.

Dewa Wishnu menjawab kalau sesuatu akan terjadi pada Mahadewa dan ketika hal itu terjadi akan ada badai yang mengerikan. Dewa Brahma bertanya apakah Mahadewa mengetahui hal ini. Dewa Wishnu mengiyakan dan mengatakan bahwa Mahadewa dan Shani akan memulai babak baru dalam kehidupan mereka.

Chaya sedang menabur benih bunga di beberapa pot bunga. Kakol yang menemaninya bertanya apakah tanaman itu akan segera tumbuh. Chaya mengiyakan dan berkata kalau mereka tidak akan layu. Shani muncul dan berkata bahwa jika ibunya yang merawat tanaman itu tidak akan pernah bisa layu.

Chaya melihat Shani dan tersenyum lalu menanyakan keberadaan Sanghya. Shani menjawab bahwa Sanghya sudah berada di tempat yang pantas. Chaya bertanya apa yang sudah dilakukannya pada Sanghya. Shani menjawab kalau semua itu sudah menjadi karma Sanghya.

Tiba2 cuaca berubah. Sinar terangvnersinat dan membuat bunga2 yang ditanam Chaya tumbuh dengan cepat. Chaya merasakan ada sukacita dan kebahagiaan yang datang tiba2 dan alam sepertinya sedang menyambut seseorang. Kakol berkata pada Chaya kalau dirinya merasa sangat bahagia dengan tiba2 dan Kakol bertanya2 tentang apakah ini.

Indra muncul dan berkata kalau kegembiraan ini berasal dari Kailash. Chaya pun bertanya apa yang terjadi di Kailash. Indra menjawab bahwa Dewi Parvati telah menciptakan anaknya dan semua akan merayakannya dengan pergi ke Kailash. Indra berkata dirinya datang untuk memberitau Surya. Chaya merasa senang dan berita bahwa ini berita bagus.

Chaya juga ingin melihat anak Dewi Parvati. Tapi Indra mengatakan ada sedikit keanehan karena Mahadewa tidak ada di Kailash pada kesempatan berbahagia ini. Shani pun terkejut mendengarnya. Indra lalu meminta ijin untuk pergi memberitau Dewa2 lainnya. Setelah Indra pergi Shani menatap Shivling Mahadewa dan berkata dalam hati bahwa dirinya merasa ada sesuatu yang tidak beres.