Sinopsis Jodha Akbar Episode 62 jadwal tayang 18 November 2020, semakin seru saja untuk diikuti Sinopsis Jodha Akbar 62 menjawab rasa penasaran setiap penggemar. Dari tahun ke tahun chanel tv ANTV terus membuat hal baru dengan menayangkan serial India yang banyak diminati, salah satunya adalah Jodha Akbar.
Kelanjutan kisah Sinopsis Jodha Akbar 62Â Maham terlihat senang. Di kamarnya, Jodha mendengarkan pembicaraan pengawal tentang kedatangan Jalal dan kemenangan yang diraihnya. Mereka juga mengatakan kalau Bhagwandas mendapat luka parah. Jodha menjadi khawatir. Seorang rahib berdoa mengucapkan syukur atas kemenangan Jalal. Para wanita menyambut jodha akbar 62Jalal di pintu gerbang istana, ada Ruq, Hamida, Salima, Maham dan lain-lain. Jodha melihat kedatangan Jalal dari jendela kamarnya. Dia melihat Das yang terluka dan sangat khawatir. Hamida menyambut Jalal. Jalal menatap orang-orang yang menyambutnya seperti mencari-cari. Lalu dia turun dari kuda dan menghampiri Hamida.
Hamida melihat luka ditubuh Jalal berkata, “terima kasih tuhan, hanya luka kecil.” Maham dan Ruq yang mendengarnya terlihat kuatir. Tapi Jalal menjawab, “memang kenapa kalau besar, itu merupakan kebanggan tersendiri bagi prajurit.” Hamida memintanya untuk meletakkan obat, tapi Jalal berkata kalau obat sudah di letakakn ketika dia membunuh Ratan singh pangeran Sujaanpur itu. Hamida menatap para pangeran Amer dan melihat luka ditubuh Bhagwandas. Hamida segera menyuruh orang memanggil dokter untuk mengobatinya. Jalal berjalan memasuki istana dan para pengeran mengikutinya begitu pula para wanita. Hamida berpikir bahwa jika Jodha tahu pasti dia akan sedih. iI kamarnya, Jodha mendengar pengawal berkata kalau Jalal sudah membunuh Ratan Singh dalam perang. Jodha shok
Jalal sedang dimandikan oleh para pelayan. Jalal menyentuh luka di lehernya, dia terbayang apa yang telah di alaminya di medan perang. Ketika dia di keroyok dan di todong pedang oleh 4 orang prajurit Sujaanpur, ketika pangeran Amer memanah para pengeroyok itu, membebaskan dirinya dan melindungi dia dari segala penjuru, dan ketika Bhagwandas menghadang anak panah yang terarah padanya.
Das sedang di rawat oleh dokter. Dia duduk di tempat tidur dengan perban di dadanya. Dokter pergi dan Jodha datang. Jodha duduk di samping Bhagwandas yang cedera dengan airmata di pipi. Jodha berkata, “bagaimana..mengapa..untuk siapa anda menanggung luka ini?” Das menjawab, “untuk seseorang yang keamanannya menjadi tanggung jawabku.” Jodha berkata, “apa perlunya, mengapa untuk menyelamatkan ku anda menempatkan hidup anda dalam bahaya. Dia membunuh calon suami adik kita.”
Das mengatakan kalau Jalal tidak membunuhnya, tapi dia mati dalam peperangan. Dalam peperangan hal seperti itu sudah biasa terjadi. Pangeran yang lain berkata kalau Sukanya belum menikah dengan ratan singh dan mereka akan mencarikan dia calon pengantin yang lain. Jodha berkata, “kalian tidak akan bisa menemukan pengantin yang lain. Untuk keselamatanku kalian melupakan Sukanya. Sekarang anda semua harus memikirkan dia sebagai seorang abang yang telah melawan dia dengan pedang di tangan. Sukanya menanggung semua ini karena aku dan Jalal adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas semua ini, kenapa anda semua membelanya?” Das mengatakan kalau itu adalah tanggung jawab mereka dan Bharmal telah membuat pernjanjian dengan Jalal, jadi mereka harus mematuhinya. JOdha berkata, “aku benci saat itu ketika dia datang dalam hidupku, mengapa harus aku..” Jodha sangat sedih dan terluka dengan kondisinya, dia menangis.
Das mencoba untuk menenangkannya. Jodha berkata kalau dia akan melakukan sesuatu yang agamanya mengizinkan. Jodha bergegas pergi dengan marah. Das dan para pangeran Amer memanggil namanya, tapi Jodha tidak mepedulikannya. Beberapa saat setelah Jodha pergi, para pengawal datang mencarinya. Tidak melihat Jodha pengawal-pengawal itu segera pergi lagi.
Sinopsis Jodha Akbar 62
Jodha menemui Jalal yang sedang di mandikan pelayan. Jodha berkata kalau dia ingin berbicara dengan Jalal. Jalal terlihat marah dan kesal, dia menyuruh semua pelayan pergi. Jalal menatap Jodha dengan garang, lalu keluar dari bak mandi, memakai piyamanya dan menghampiri Jodha. Jalal berkata, “kau keluar tanpa perintah dariku, sudah menjadi kebiasaanmu melangar peraturanku.” Jodha menjawab kalau dia tidak takut dan tidak bersalah. Jodha berkata, “saya menerima kalau saya membunuh anakmu yang belum lahir, saya cemburu dan tidak ingin ada istri lain yang lebih berkuasa dari ku.” Jalal terlihat sangat marah dan berang. Jodha melanjutkan, “saya juga mengejar uang dan kekayaanmu. Jadi bunuhlah aku.”
Jalal mengambil pedangnya dan menghunusnya di leher Jodha. Tubuh Jodha bergetar sedikit. Tapi dia tetap melanjutkan kalimatnya dengan berani, “..permintaan terakhirku, bebaskan saudara-saudara ku dari tahanan rumah, mereka juga telah menyelamatkan anda dalam perang. Semuanya adalah rencanaku sendiri, mereka tidak tahu apa-apa.” Jalal super marah mendengarnya, dengan cepat Jalal mengayunkan pedang kearah Jodha. Jodha menutup matanya. Sehingga dia tidak melihat bagaimana Ruq menahan pedang Jalal dengan tanganya. Jalal berteriak kaget, “Ruqaiya…?!” Jodha membuka matanya. Jalal bertanya, “apa yang kau lakukan Ruqaiya?” Jodha melihat tangan Ruq memegang bilah pedang Jalal dan berdarah. Jodha segera melepas tangan Ruq dari pedang dan mengamati lukanya. Tapi Ruq menarik tanganya. Jalal menatap Jodha dan membuang muka.
Ruqaiya mengatakan bahwa itu bukan kebangaan seorang mughal mengangkat pedang pada wanita, apalagi kalau wanita itu tidak bersalah. Jodha dan Jalal terpana. Ruq berkata, “dia tidak membunuh anak kita.” Jalal bilang kalau Jodha telah mengakuinya dan dia adalah pelakunya. Ruq berkata kalau Jodha berbohong, dan dia tidak tahu alasannya. Tapi apa yang dia katakan ada buktinya. Dan Ruq ingin berbicara secara pribadi dengan Jalal. Jodha pergi tanpa di suruh. Tinggal Jalal dan Ruq. Jalal bertanya kalau bukan Jodha lalu siapa?”
Baca Juga :
Sinopsis Jodha Akbar Episode 63
Sinopsis Jodha Akbar Episode 64
Ruqaiya mengatakan kalau pelakunya adalah orang yang dekat dengan Jalal. Jalal meminta Ruq mengatakannya secara langsung. Ruqaiya mengeluarkan kotak antik, dan menyuruh Jalal melihatnya. Jalal bertanya apa ini? Ruq menjelaskan kalau kotak itu berisi dathura yang telah membuat dia keguguran saat meminumnya di campur kesar dari amer. Dan darimana Ruq mendapatkan kotak itu, orang itu lah yang terlibat. jalal bertanya siapa dia dan dari mana Ruq mendapatkannya. Ruq mengatakan kalau dia mendapatkannya dari kamar Salima. Jalal terkejut dan berkata, “kau tahu siapa yang kau bicarakan? Dia istri khan baba.” Ruq berkata, “tapi kini dia istrimu. Aku tidak mengatakan ini tanpa alasan.
Ketika kau pergi berperang, aku menyelidiki semuanya…” Ruqaiya menceritakan apa yang dilakukannya, bagaimana seorang lelaki datang menemuinya. lalu dia mengunjungi Salima yang sedang sakit bersama seorang dokter. Saat dokter menanyakan kotak obat, Salima menunjuk ke laci. DI dalam laci itulah dia menemukan kotak tersebut. Dokter mencium isinya dan memang dathura. Lalu dokter menyerahkan kotak itu padanya. Ruq tidak percaya kalau Salima bisa melakukan hal itu.
Jalal juga menemukan kalau hal itu terlalu luar biasa untuk mencerna fakta bahwa Salima bisa bertindak sejauh itu. Ruq mengatakan kepada Jalal jika tidak ada anak-anak dari istrinya maka Rahim yang akan menjadi pewaris dan Salima menjadi Mariam Zamani. Jalal pergi meninggalkan Ruq di kamar mandi dengan marah. Dia berjalan bergegas. Sepanjang perjalanan dia teringat kata-kata Jodha saat dia mengakui kalau dia yang membuat Ruq keguguran.
Jodha duduk di kamarnya. Dia terbayang kembali pertemuan pertamanya dengan Ruq dan perseteruan mereka. Baik sebelum menjadi istri Jalal ataupun ketika dia baru datang di Agra. Mengingat itu Jodha bertanya-tanya sendiri, kenapa Ruq menyelamatkanya dan apakah dia tahu pelaku sesungguhnya?. Sedang berpikir-pikir begitu, terdengar pengumuman kalau Jalal datang. Jodha menjadi tegang, tapi dia tidak berdiri menyambutnya. Jodha menatap Jalal dengan penuh kebencian.
Jalal bertanya kenapa dia berbohong dan tidak memandang penting dirinya. Melihat Jodha diam, Jalal berteriak agar Jodha menjawab pertayaanya. Jodha berdiri dan menjawab pertanyaan Jalal dengan pedas. Jodha berkata kalau Jalal sudah mempermainkan dia sejak pertama dia datang dari Amer dan berkata bahwa tidak ada penghinaan yang lebih besar daripada suami yang memerintahkan istrinya sebagai tahanan rumah. Jalal terdiam tidak bicara apa-apa. Terima kasih anda telah membaca Sinopsis Jodha Akbar 62 nantikan kelanjutan kisahnya yang semakin membuat penasaran