Sedang ramai diperbincangkan apa itu Hipotermia ? –Bangkit.co.id– berawal dari berita viral dimana seseorang minta disetubuhi ketika sedang mendaki gunung untuk mengatasi Hipotermia, langsung deh muncul pertanyaan Hipotermia Adalah ….
Karena tak paham juga tentang arti dari Hipotermia, baru saja admin mencari penjelasan dari wikipedia dan hasilnya seperti ini, sobat bisa ikut membaca jika belum bisa meneruskan perkataan tentang Hipotermia Adalah ….
Hipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C. Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.
Gejala hipotermia ringan adalah penderita berbicara melantur, kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu, detak jantung melemah, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas. Pada penderita hipotermia moderat, detak jantung dan respirasi melemah hingga mencapai hanya 3-4 kali bernapas dalam satu menit. Pada penderita hipotermia parah, pasien tidak sadar diri, badan menjadi sangat kaku, pupil mengalami dilatasi, terjadi hipotensi akut, dan pernapasan sangat lambat hingga tidak kentara (kelihatan).
Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan suhu inti tubuh di bawah 35 °C (95 °F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh.
Klasifikasi
Hipotermi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber paparan yaitu:
Hipotermi Primer: terjadi akibat paparan langsung individu yang sehat terhadap dingin.
Hipotermi sekunder: mortalitas banyak terjadi pada fase ini di mana terjadi kelainan secara sistemik.
Hipotermi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan temperature tubuh, yaitu:
Ringan = 34-36 °C
Kebanyakan orang bila berada pada suhu ini akan menggigil secara hebat, terutama di seluruh ekstremitas. Bila suhu tubuh lebih turun lagi, pasien mungkin akan mengalami amnesia dan disartria. Peningkatan kecepatan nafas juga mungkin terjadi.
Sedang = 30–34 °C
Terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar yang mengakibatkan terjadinya hiporefleks, hipoventilasi, dan penurunan aliran darah ke ginjal. Bila suhu tubuh semakin menurun, kesadaran pasien bisa menjadi stupor, tubuh kehilangan kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh, dan adanya risiko timbul aritmia.
Berat = <30 °C
Pasien rentan mengalami fibrilasi ventrikular, dan penurunan kontraksi miokardium, pasien juga rentan untuk menjadi koma, pulse sulit ditemukan, tidak ada reflex, apnea, dan oligouria.
Gejala Hipotermia
- Gejala hipotermia adalah diawali dengan gejala kedinginan seperti biasa. Dari badan gemetaran menahan dingin sampai gigi bergemeretak karena tidak kuat menahan dingin.
- Bila tubuh penderita basah, maka serangan hiportemia akan semakin cepat dan hebat.
- Selain itu bila angin bertiup kencang, maka penderita akan cepat sekali kehilangan panas tubuhnya. Jadi kalau badan basah kuyub kehujanan dan angin bertiup kencang, maka potensi hipotermia menjadi paradoxical feeling of warmth akan semakin cepat terjadi.
- Puncak dari gejala hipotermia adalah korban tidak lagi merasa kedinginan, tapi dia malah merasa panas. Oleh karena itu, si korban akan melepas bajunya dan tetap masih merasa kepanasan.
- Penyakit hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu penderita tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak korban tidak bisa menahan kedinginan sampai malah merasa kepanasan di tengah udara yang terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau dia telah terserang penyakit hipotermia. Dalam hal ini kawan seperjalanan (terutama team leader atau kawan pendaki yang lebih pengalaman) sangat penting artinya untuk mengawasi apakah kawan-kawan kita ada yang sakit (hipotermia, frostbite, mountain sickness, stres, dan lain-lain). Jadi kalau ada kawan-kawan seperjalanan Anda mulai bertingkah aneh-aneh yang di luar kebiasaannya, maka Anda patut curiga dan waspada ada apa dengannya.
- Dalam kasus penderita hipotermia yang sampai pada taraf paradoxical feeling of warmthselain merasa kepanasan, penderita juga terkena halusinasi. Akan tetapi, dalam banyak hal lainnya, halusinasi juga telah terjadi walau si korban tidak sampai mengalami paradoxical feeling of warmth. Yang jelas, ketika si korban hipotermia sudah kehilangan kesadaran, maka dia akan mudah terkena halusinasi. Dan faktor halusinasi ini yang sangat berbahaya karena korban akan melihat bermacam-macam hal dan penderita akan mengejar apa yang dilihatnya itu tanpa menghiraukan apa-apa yang ada di hadapannya. Jadi tidaklah mengherankan kalau banyak korban hipotermia ditemukan jatuh ke jurang dalam kondisi telanjang bulat dan telah meninggal dunia.
Tindakan Pencegahan Hipotermia
Lalu, bagaimana cara mengobati hipotermia? Jika masih ringan, hipotermia adalah kondisi yang masih mudah untuk ditangani. Namun, bagaimana kalau sudah mulai bertelanjang dan berlari-lari atau berteriak-teriak mengejar halusinasinya akan susah sekali penangannya.
Berikut adalah tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi sekaligus untuk pencegahan hipotermia adalah, antara lain:
- Bila Anda melakukan kegiatan luar ruangan (pendakian gunung khususnya) pada musim hujan atau di daerah dengan curah hujan tinggi, maka membawa ponco/jas hujan adalah suatu keharusan. Selain membawa jas hujan, pakaian hangat (jaket tahan air dan tahan angin, kalau perlu) dan pakaian ganti yang berlebih.
- Salah satu pencegahan hipotermia adalah dengan membawa makanan yang cepat dibakar menjadi kalori, seperti gula jawa, enting-enting kacang, coklat dan lain-lain. Dalam perjalanan banyak ngemil untuk mengganti energi yang hilang.
- Bila angin bertiup kencang, maka segeralah memakai perlengkapan pakaian hangat, seperti jaket, kerpus/balaclava dan kaus tangan. Kehilangan panas tubuh akibat faktor wind chill tidak terasa oleh tubuh, karena bisa saja Anda tiba-tiba kita jatuh sakit.
- Lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh, tapi jangan sampai berkeringat berlebihan. Jika terkena angin, baju yang basah karena keringat dapat menurunkan panas tubuh.
- Lakukanlah gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh. Jika terkena angin, baju yang basah karena keringat dapat menurunkan panas tubuh.
- Sediakan minuman dan makanan hangat, namun hindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein.