Sinopsis Chandra Nandini Tayang Rabu 24 Januari 2018, masuk episode 22 Kelanjutan cerita serial drama India Chandra Nandini akan tayang di tv Rabu hari ini Kisahnya akan kembali diteruskan. handra Nandini dalam perjalanan pulang dan saat melewati hutan Chandra menyuruh pasukannya memberhentikan kereta kudanya. Chandra lalu turun dan berlari menatap pohon2 serta bukit disana, lalu Chandra memeluk Nandini da kemudian menarik tangan Nandini lantas menceritakan masa kecilnya dengan menggebu2 serta mengatakan bahwa dirinya selalu berbagi cerita dulu dengan Dhurdhara.
Nandini pun bertanya mengapa dia sekarang mau berbagi cerita dengannya. Chandra pun berpikir bahwa dirinya juga berharap bisa membaritahukan apa yang sedang dirasakannya. Datang dua orang lelaki warga desa memberi salam pada Chandra. Chandra mengenalinya sebagai teman2 masa kecil nya. Chandra pun berpelukan dengan mereka dan mengajak mereka ke Magadha serta Chandra berjanji akan memberi mereka pekerjaan. Chandra merasa bahagia melihat teman2nya kembali. Nandini melihat semua ini dan memikirkan sesuatu. Sinopsis
Dhurdhara membawa nampan dan berdiri di depan kamar Helena sambil mengomel karena Moora menyuruhnya ke kamar Helena untuk memberikan hadiahnya, Dhurdhata berdoa untuk keselamatannya lalu Dhurdhara masuk dan memanggil2 Helena. Tidak ada siapapun di kamar dan Dhurdhara terkejut melihat bayangannya sendiri dicermin. Dhurdhara lalu melihat gaun Helena dan mencoba memakainya.
Setelah itu Dhurdhara berimajinasi. (Dhurdhara dengan kostum pakaian Helena tengah memerintah pelayan layaknya sikap Helena, Helena kemudian datang dengan kostum dan bersikap layaknya Dhurdhara. Dhurdhara memberi perintah pada Helena sambil membentaknya), Dhurdhara masih berbicara sendiri layaknya Helena dan tiba2 Helena yang ternyata sudah berada di belakang Dhurdhara bertanya apa yang sedang dilakukannya.
Dhurdhara terkejut dan mencoba kabur tapi Helena menghentikannya dan brtanya mengapa dia memakai gaunnya. Dhurdhara menjawab jka drnya hanya mencoba memakainya saja dan dengan segera membukanya lalu kabur. Helena pun berteriak marah.
Chandra dan Chanakya tengah melihat Bhadrasal di cambuk oleh prajurit Magadha, Chandra menyuruh Bhadrasal buka mulut mengenai keberadaan Padmananda tapi Bhadrasal mentertawakannya dan menghina Chandra bahwa dia tidak akan bisa menemukan Padmananda.
Chandra pun menghajarnya dan Chanakya menghentikannya karena Bhadrasal sudah terluka parah dan bisa mati. Chandra pun membalas ucapan Chanakya bahwa Padmananda harus mati karena dia itu iblis. Chanakya meminta Chandra tenang dan berkata bahwa mereka pasti punya satu cara untuk menemukan Padmananda.
Amatya berbicara pada Padmananda bahwa Chanakya tidak mempunyai kelemahan tapi dia punya keluarga yang tinggal didekat Magadha dan dia juga punya seorang putri juga. Padmananda tertawa dan mengatakan bahwa anak perempuan adalah kelemahan seorang ayah.
Chanakya mengatakan bahwa hanya Nandini yang bisa membantu, Chandra terkejut mendengarnya. Chanakya lalu melanjutkan ucapannya karena Nandini pasti akan menemui Bhadrasal dan melalui Nandini mereka akan mendapat info yang diinginkan, Chandra pun menanggapinya. Sementara Padmananda memerintahkan pada pasukanya untuk menculik putri Chanakya.
Roopa tengah merokok dan teringat saat Chandra mengobati lututnya. Sunanda muncul dan berbicara dengannya. Helena datang bersama Apama dan memaki Roopa karena tidak mengerjakan tugasnya dengan baik, Helena lalu mengangkat tangan hendak menampar Roopa tapi Roopa menahannya dan berdebat dengan Helena karena Helena meminta Roopa memisahkan Chandra Nandini tapi yang terjadi malah Chandra Nandini semakin dekat.
Sunanda melerai mereka berdua dan mengingatkan bahwa mereka mempunyai satu misi yaitu melempar Nandini keluar dari istana. Sunanda meminta mereka berhenti bertengkar karena mereka harus menyusun rencana yang sama. Sinopsis Chandra Nandini Episode 22
Nandini tengah membaca buku dan tiba2 seekor cicak merayap dilengannya, Nandini berteriak meminta tolong. Chandra datang dan Nandini meminta tolong. Chandra bertanya bantuan apa yang diperlukannya. Nandini menunjukkan cicak di lengannya dan Chandra pun berteriak, Nandini dan Chandra lalu saling berkejaran.
Nandini berhasil menangkap Chandra dan menarik tangannya untuk melempar cicak di lengannya, sang cicak pun terjatuh dan setelah itu keduanya berteriak lalu naik ke atas ranjang bersama2, Chandra berdiri di belakang Nandini karena cicak itu naik ke atas ranjang, Nandini pun bertanya bahwa dia seorang raja dan tidak bisakah dia mengusir cicak tersebut. Chandra menjawab bahwa dirinya juga takut pada cicak. Chandra mendorong Nandini ke arah cicak tapi Nandini kembali berlari pada Chandra dan memeluknya sembari memejamkan mata.
Chandra mengusir cicak tersebut memakai bantal dan cicak itu pun pergi. Chandra melihat Nandini dalam dekapannya dan saat Nandini bertanya apakah cicaknya sudah pergi, Chandra pun sambil tersenyum menjawab belum agar pelukan Nandini tidak terlepas. Nandini membuka matanya dan melihat tidak ada cicak lalu melirik pada Chandra sembari bertanya dimana cicaknya, Chandra pun gugup dan menjawab bahwa tadi dia sangat lucu hngga dirinya tidak bisa menahan diri.
Terdengar suara Dadima memanggil Nandini. Chandra Nandini yang masih saling berpelukan panik dan Nandini mendorong tubuh Chandra. Chandra jatuh dan menarik Nandini hingga jatuh menimpanya. Dadima masuk dan terkejut melihat posisi mereka berdua lalu memalingkan wajah sambil tersenyum simpul. Nandini berusaha melepaskan diri karena rambutnya yang menyangkut pada Chandra.
Dadima memikirkan sesuatu mengenai kedekatan mereka lalu berkata bahwa drinya tidak melihat apapun tadi. Nandini berhasil melepaskan diri dan lari menghampiri Dadima mengatakan dengan gugup bahwa tadi rambutya tersangkut pakaian Chandra.
Dadima lalu menghampiri Chandra dan menarik sehelai rambut dari pakaian Chandra, Dadima lalu mengatakan pada Chandra agar dia tidak memakai pakaian itu karena itu bisa mengganggu Nandini dan Dadima pun tertawa. Dadima lalu berkata bahwa Chanakya meminta mereka semua untuk datang ke aula. Chandra mengiyakan lalu Dadima beranjak pergi. Chandra Nandini pun saling kikuk.
Semua berkumpul di aula, Chaya bertanya pada Malayketu mengapa terdapat 2 singgasana. Prajurit mengumumkan kedatangan Ratu Nandini. Helena berpikir bahwa Nandini sudah pernah merebut Malayketu sebelumnya dan kini mahkotanya. Apama mengatakan pada Helena agar jangan pernah berpikir untuk meninggalkan aula atau Chandra akan marah dan itu tidak baik bagi mereka.
Nandini datang dan menyapa semuanya. Nandini hendak duduk dan Chanakya berkata bahwa mulai hari ini dia akan duduk disinggasana disamping singgasana Raja. Nandini gugup dan Dadima menghampirnya lalu berbicara dengannya bahwa rakyat Magadha sudah memilihnya maa dia berhak menerimanya. Nandini pun duduk disinggasananya dan berpikr bahwa dirnya pernah duduk di snggasana bersama ayahnya dan Nandini merindukannya. Helena sendiri nampak menahan amarah.
Chanakya lalu mengatakan, “peraturan Maharani akan diikuti dan mulai sekarang Raja harus memiliki ijin Maharani sebelum mengambil langkah apapun bahkan meski itu tentang pernikahan baru..tidak ada satupun yang akan memaksa Maharani dan bahkan Maharani atas keinginannya sendiri bisa meninggalkan istana dan dalam kasus Maharani pergi meninggalkan istana dia harus meminta ijin Raja dan jka Maharani menerima hukuman maka Raja juga akan menghadapinya dan mulai hari ini dan seterusnya Maharani memiliki hak untuk memakai segel kerajaan” . Dadima dan Moora tersenyum, begitu juga dengan Chandra. Sinopsis Chandra Nandini