Peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah berbagai macam artefak, bangunan, dan prasasti yang berasal dari masa Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan maritim yang berpusat di Sumatera pada abad ke-7 hingga ke-13.
Peninggalan ini sangat penting karena memberikan wawasan tentang sejarah, budaya, dan kemajuan peradaban Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, peninggalan ini juga memiliki nilai budaya dan wisata yang tinggi.
Beberapa peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terkenal antara lain: Candi Muaro Jambi, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Telaga Batu, dan Patung Amoghapasa. Peninggalan-peninggalan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan bukti kejayaan dan peradaban masa lalu. Peninggalan ini memiliki berbagai aspek penting, di antaranya:
- Bangunan: Candi Muaro Jambi, Candi Gumpung, Candi Bahal
- Prasasti: Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Ligor
- Patung: Patung Amoghapasa, Patung Manjusri, Patung Prajnaparamita
- Artefak: Keramik, manik-manik, perhiasan
- Naskah: Naskah Gandasuli, Naskah Tanjung Tanah, Naskah Dharmasraya
Peninggalan-peninggalan ini memberikan informasi tentang sejarah, budaya, agama, dan perkembangan Kerajaan Sriwijaya. Candi-candi yang ditemukan menunjukkan bahwa masyarakat Sriwijaya memiliki keterampilan arsitektur yang tinggi. Prasasti-prasasti yang ditinggalkan menjadi sumber sejarah yang penting untuk mengetahui peristiwa-peristiwa penting selama masa Kerajaan Sriwijaya. Patung-patung yang ditemukan menunjukkan bahwa masyarakat Sriwijaya memiliki pemahaman yang baik tentang seni dan budaya. Artefak-artefak yang ditemukan memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Sriwijaya. Naskah-naskah yang ditemukan memberikan informasi tentang kesusastraan, filsafat, dan agama yang berkembang di Kerajaan Sriwijaya.
Bangunan
Bangunan-bangunan ini merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang menunjukkan kejayaan dan peradaban masa lalu. Candi-candi ini dibangun dengan arsitektur yang indah dan megah, menjadi bukti keterampilan masyarakat Sriwijaya pada masa itu.
-
Fungsi Candi
Candi-candi yang dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya memiliki fungsi yang beragam, antara lain sebagai tempat ibadah umat Buddha dan Hindu, pusat pendidikan, dan tempat pemakaman raja-raja.
-
Struktur Candi
Candi-candi Sriwijaya umumnya memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Kaki candi berbentuk persegi atau bujur sangkar, tubuh candi berbentuk bulat atau lonjong, dan atap candi berbentuk stupa atau meru.
-
Relief Candi
Banyak candi Sriwijaya yang dihiasi dengan relief yang indah dan menceritakan kisah-kisah tentang kehidupan Buddha, Hindu, atau sejarah Kerajaan Sriwijaya.
-
Nilai Sejarah
Candi-candi Sriwijaya merupakan sumber sejarah yang penting untuk mengetahui perkembangan Kerajaan Sriwijaya, kebudayaan, dan agama yang dianut oleh masyarakatnya.
Candi-candi seperti Candi Muaro Jambi, Candi Gumpung, dan Candi Bahal menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Sriwijaya pada masa lalu. Candi-candi ini tidak hanya memiliki nilai sejarah dan arsitektur, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri.
Prasasti
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang sangat penting dalam mengungkap sejarah Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti ini memuat berbagai informasi tentang peristiwa-peristiwa penting, tokoh-tokoh kerajaan, dan perkembangan kehidupan masyarakat pada masa itu.
-
Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Palembang pada tahun 683 M. Prasasti ini merupakan bukti tertulis tertua keberadaan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini berisi tentang pengukuhan Dapunta Hyang sebagai raja Sriwijaya dan pendirian kerajaan tersebut.
-
Prasasti Telaga Batu
Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang pada tahun 684 M. Prasasti ini berisi tentang pendirian sebuah taman dan saluran air oleh Dapunta Hyang. Prasasti ini juga memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat Sriwijaya pada masa itu.
-
Prasasti Ligor
Prasasti Ligor ditemukan di Ligor, Thailand pada tahun 775 M. Prasasti ini berisi tentang ekspansi Kerajaan Sriwijaya ke Semenanjung Malaya. Prasasti ini juga memberikan informasi tentang hubungan Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Khmer.
Ketiga prasasti ini merupakan sumber sejarah yang sangat penting untuk mengetahui perkembangan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti ini memberikan informasi tentang pendirian kerajaan, ekspansi wilayah, kehidupan masyarakat, dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain.
Patung
Patung-patung yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan bukti perkembangan seni dan budaya pada masa itu. Patung-patung tersebut umumnya bercorak Buddha dan Hindu, yang menunjukkan bahwa kedua agama tersebut memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Sriwijaya.
Salah satu patung yang terkenal adalah Patung Amoghapasa. Patung ini menggambarkan Bodhisattva Amoghapasa yang berdiri di atas teratai. Patung Amoghapasa memiliki delapan lengan, yang masing-masing memegang simbol-simbol tertentu, seperti cakra, gada, dan tali pasung. Patung ini menunjukkan keterampilan tinggi para seniman Sriwijaya dalam memahat batu.
Patung lainnya yang penting adalah Patung Manjusri. Patung ini menggambarkan Bodhisattva Manjusri yang duduk di atas singgasana teratai. Patung Manjusri memegang sebuah kitab suci di tangan kirinya dan sebuah pedang di tangan kanannya. Patung ini melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan.
Selain Patung Amoghapasa dan Patung Manjusri, terdapat juga Patung Prajnaparamita yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Patung ini menggambarkan Bodhisattva Prajnaparamita yang duduk di atas teratai. Patung Prajnaparamita memiliki dua tangan, yang masing-masing memegang sebuah kitab suci. Patung ini melambangkan kesempurnaan kebijaksanaan.
Ketiga patung ini merupakan bagian penting dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Patung-patung tersebut memberikan informasi tentang perkembangan seni dan budaya pada masa itu, serta pengaruh agama Buddha dan Hindu dalam kehidupan masyarakat Sriwijaya.
Artefak
Artefak merupakan benda-benda yang ditinggalkan oleh manusia pada masa lampau. Artefak dapat berupa berbagai macam benda, seperti keramik, manik-manik, dan perhiasan. Artefak-artefak ini dapat memberikan informasi tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat pada masa lampau, termasuk kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya.
-
Jenis Artefak
Jenis artefak yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya sangat beragam, mulai dari keramik, manik-manik, hingga perhiasan. Keramik yang ditemukan umumnya berupa gerabah dan tembikar. Manik-manik yang ditemukan terbuat dari berbagai bahan, seperti batu, kaca, dan logam. Perhiasan yang ditemukan umumnya terbuat dari emas dan perak.
-
Fungsi Artefak
Artefak-artefak yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya memiliki fungsi yang beragam. Keramik digunakan sebagai wadah untuk menyimpan makanan dan minuman, atau sebagai bahan bangunan. Manik-manik digunakan sebagai hiasan tubuh atau sebagai alat tukar. Perhiasan digunakan sebagai hiasan tubuh atau sebagai simbol status sosial.
-
Nilai Sejarah
Artefak-artefak yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya memiliki nilai sejarah yang tinggi. Artefak-artefak ini dapat memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya, seperti kebudayaan, teknologi, dan perdagangan. Artefak-artefak ini juga dapat memberikan informasi tentang hubungan Kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara.
Artefak-artefak yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk mengetahui sejarah dan budaya Kerajaan Sriwijaya. Artefak-artefak ini memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya pada masa lampau.
Naskah
Naskah-naskah yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia. Naskah-naskah ini memberikan informasi yang sangat berharga tentang sejarah, budaya, dan agama Kerajaan Sriwijaya.
Salah satu naskah terpenting yang ditemukan adalah Naskah Gandasuli. Naskah ini berisi tentang ajaran-ajaran agama Buddha aliran Mahayana. Naskah ini ditulis pada daun lontar dan ditemukan di daerah Gandasuli, Sumatera Selatan. Naskah Gandasuli memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya pada masa itu, termasuk kepercayaan dan praktik keagamaannya.
Naskah penting lainnya yang ditemukan adalah Naskah Tanjung Tanah. Naskah ini berisi tentang ajaran-ajaran agama Hindu aliran Siwa-Buddha. Naskah ini ditulis pada daun lontar dan ditemukan di daerah Tanjung Tanah, Sumatera Selatan. Naskah Tanjung Tanah memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya pada masa itu, termasuk kepercayaan dan praktik keagamaannya.
Selain Naskah Gandasuli dan Naskah Tanjung Tanah, masih banyak naskah-naskah lain yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Naskah-naskah ini memberikan informasi yang sangat berharga tentang sejarah, budaya, dan agama Kerajaan Sriwijaya. Naskah-naskah ini juga memberikan bukti tentang hubungan Kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara.
Pertanyaan Umum tentang Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang peninggalan Kerajaan Sriwijaya beserta jawabannya.
Pertanyaan 1: Apa saja peninggalan terpenting dari Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban: Peninggalan terpenting dari Kerajaan Sriwijaya antara lain Candi Muaro Jambi, Prasasti Kedukan Bukit, Patung Amoghapasa, Keramik, dan Naskah Gandasuli.
Pertanyaan 2: Apa fungsi dari candi-candi yang dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban: Candi-candi yang dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya memiliki fungsi yang beragam, antara lain sebagai tempat ibadah umat Buddha dan Hindu, pusat pendidikan, dan tempat pemakaman raja-raja.
Pertanyaan 3: Apa saja informasi yang dapat diperoleh dari prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban: Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya memuat berbagai informasi penting, seperti peristiwa-peristiwa penting, tokoh-tokoh kerajaan, dan perkembangan kehidupan masyarakat pada masa itu.
Pertanyaan 4: Apa nilai sejarah dari artefak-artefak yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban: Artefak-artefak yang ditemukan pada peninggalan Kerajaan Sriwijaya memiliki nilai sejarah yang tinggi karena dapat memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya, seperti kebudayaan, teknologi, dan perdagangan.
Kesimpulannya, peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk mengetahui sejarah dan budaya Kerajaan Sriwijaya. Peninggalan-peninggalan ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya pada masa lampau.
Untuk informasi lebih lanjut tentang peninggalan Kerajaan Sriwijaya, silakan lihat artikel Tips di bawah ini.
Tips Mengenal Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Untuk mengenal peninggalan Kerajaan Sriwijaya dengan lebih baik, berikut ini beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Pelajari sejarah Kerajaan Sriwijaya
Memahami sejarah Kerajaan Sriwijaya akan memberikan konteks yang lebih baik untuk memahami peninggalan-peninggalannya. Pelajari tentang pendirian kerajaan, perkembangannya, kejayaannya, dan kemundurannya.
Tip 2: Kunjungi situs-situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Mengunjungi situs-situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya secara langsung akan memberikan pengalaman yang lebih mendalam. Kunjungi candi-candi, museum, dan tempat-tempat bersejarah lainnya untuk melihat langsung peninggalan-peninggalan tersebut.
Tip 3: Baca buku dan artikel tentang Kerajaan Sriwijaya
Membaca buku dan artikel tentang Kerajaan Sriwijaya akan menambah pengetahuan Anda tentang peninggalan-peninggalannya. Cari sumber-sumber yang kredibel dan komprehensif untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Tip 4: Ikuti tur atau bergabung dengan kelompok studi
Mengikuti tur atau bergabung dengan kelompok studi yang berfokus pada Kerajaan Sriwijaya akan memberikan Anda kesempatan untuk belajar dari para ahli dan berdiskusi dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.
Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan menghargai kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.