Kata Kata Filosofi Kopi dan Rokok –Bangkit.co.id– Tak lengkapt rasanya bangun pagi kalau belum disambut kopi dan Rokok dapat dipungkiri sebagian besar manusia merasa ganjil jika belum menghisap Rokok sambil Minum kopi, serasa lengkap bercampur rasa Nikmat dan Rindu yang tak terpisahkan, meskipun sudah banyak sekali peringatan, larangan dan dampak buruk bagi perokok.
Quotes dan Filosofi Kopi dan Rokok kita angkat sebagai tema Rangkaian kata mutiara bijak di hari ini, bukan maksud mendorong seseorang untuk minum kopi dan merokok tetapi kita ambil sisi positifnya saja, yuk mari belajar melihat sesuatu dari sudut baiknya.
Kopi dan rokok adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup seseorang. Antara orang yang satu dengan lainnya pastinya berbeda pendapat jika membahas Kopi dan Rokok. Kebanyakan orang percaya bahwa merokok (minum) dan minum kopi (kopi) adalah kegiatan yang membosankan, tak menyehatkan dan sesuatu yang tidak penting.
Kita ingin mencoba menafsirkan kehidupan dari hipotesis yang tidak signifikan. Apa pun yang tidak penting tidak bisa dieksploitasi dalam hidup. kita dapat mengatakan bahwa secangkir kopi dan sebatang rokok ada dalam hidup Anda, keduanya akan mengajarkan Anda bagaimana menjadi berbeda dari area yang tidak terpikirkan orang lain.
Minumlah secangkir kopi, kenikmatan yang tak terpikirkan muncul, betapa berkah Tuhan itu? Semua orang tahu bahwa kopi memiliki rasa pahit, karena itulah kopi rasanya enak. Bagi para penikmat kopi, sebagian besar berpikir bahwa semakin pahit kopinya, semakin enak pula kopinya.
Di sini kita mengira bahwa rasa pahit kopi dalam hidup tidak hanya manis, seperti madu atau gula, tetapi bahwa hidup itu pahit, itu hidup. Manis dan pahit berbeda dan berlawanan, tidak berarti tidak bisa meleleh, mereka saling melengkapi.
Quotes Top, Kata Kata Filosofi Kopi dan Rokok
Filosofi Kopi dan Rokok
Kita saling bertukar pesan
Bertatap muka di malam dingin namun tak kelam
Inilah cerita dua teman
Di sudut Bandung, pada suatu malam
“Secangkir kopi
Menghangatkan kata, membunuh sepi
Sebatang rokok
Membelai kata ranum, tidak pernah menohok”
Secangkir kopi
Dengan wajah hitam pekat dalam tutur kata hangat
Membawa diri sejenak melupakan hari
Rasa katapun nikmat melekat
Sebatang rokok di bibir
Menjadi seruling bahasa, pengatur irama pertukaran kata
Menjadi dermawan kata
Hingga musnah pemilik kata kikir
Secangkir kopi dan sebatang rokok
Saling bercanda di atas meja
Saling bercinta dalam mulut”
Kata Kata Sebatang Rokok
Dari sebatang rokok dihisapnya harapan yang sering terabaikan; dalam dan sesak Dari sebatang rokok dihembuskannya kenangan yang ingin cepat-cepat mengabut hilang ; jauh dan hening
(Sembari menghisap dan menerka-nerka)
Dari sebatang rokok ia belajar bahwa rokok tanpa api seperti ia tanpa cinta, tapi ia tiba-tiba teringat sesuatu bahwa rokok itu diapit antara dua jari seperti ia dan pesaing wanita pujaannya yang belum diketahui adalah siapa yang akan terbakar habis, adalah siapa yang menjelma rokok. tak disangka ia rela menjadi sebatang rokok, merelakan wanita pujaannya sebab ia tau mereka serasi ia sadar bahwa ia hanya sebagai penghibur agar kisah cinta mereka seperti bianglala dan ia lebih memilih merasakan cinta yang lain, cinta api kepada sebatang rokok, tapi satu hal yang ia lupakan bahwa sesungguhnya sudah berapa banyak rokok yang dicumbui api.
(Habis sebatang yang melelahkan)
Dari sebatang rokok ia akhirnya belajar bahwa cinta memang serumit itu. Nasibnya selalu sial ketika bicara soal cinta. Merokok itu ternyata melelahkan. Sebab itu ia berhenti merokok, berhenti berharap pada sesuatu yang seperti asap. Hilang tanpa jejak. Ia tidak mau nasibnya sama seperti rokok yang ketika sudah seujung jari. Mati.
(Tinggal abu)
Kata Kata Sebatang Rokok – Tiada seorang pun yang menginginkan. Diri sendiri pun. (Asbak)
Suatu saat ia akan kembali merokok, kembali menerka-nerka kembali mencoba peruntungannya soal cinta. Sebab asbak butuh abu (Sampah)
Sebelum menyalakan sebatang rokok ia kembali sadar akan sesuatu bahwa asbak memang butuh abu tapi tak berapa lama kemudian ia akan dibuang. Sampah. "Bajingan dengan cinta hardiknya sembari melempar sebatang rokok.
(Menghisap tanpa menerka)
Rokok lebih menghibur ku dari pada sifat mu yang seperti tai itu sembari menghela nafas rokok
(Kami berdua)
Jangan ganggu kami, biar kami berdua aku dan sebatang rokok yang menyala-nyala ucapnya dengan bangga.
Kata Filosofi Kopi dan Rokok – Sebenarnya mulai kapan kopi identik dengan rokok? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, kedekatan antara kopi dan rokok adalah percakapan pembuka percakapan. Kombinasi dua benda langit ini dapat membuat atmosfer komunikasi lancar ketika bertemu.
Dalam model budaya yang dibuat oleh masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur, kopi dan rokok terkandung dalam mekanisme tabrakan. Di daerah seperti Yogyakarta, Anda dapat melihat hal-hal seperti ini di Angkringan.
Semua wadah ini dimaksudkan untuk membantu mereka berbicara satu sama lain, untuk bersantai, untuk bertukar informasi, dari masalah rumah tangga hingga politik. Semuanya dilakukan dengan kopi dan rokok, hingga muncul inspirasi atau ide.
Quotes Top, Kata Kata Filosofi Kopi dan Rokok, baik kopi maupun rokok memiliki sejarah panjang. Orang Etiopia tahu tradisi kopi sejak 800 SM. Pedagang Yaman membawa kopi di seluruh dunia.