Sinopsis Chandra Nandini Episode 52, Sinopsis Film India terbaru Hari ini akan kembali disambung, berikut adalah lanjutan Sinopsis Chandra Nandini Episode 52 siaran hari Jumat 23-2-2018 besok. Berikut adalah Lanjutan Kisah serunya:
Nandini terus berjalan dengan tertatih2 dan berdoa agar Dewa memberinya kekuatan. Chandra yang berhasil melumpuhkan semua musuh2nya berpikir bahwa semua serangan pada Nandini menandakan ada seseorang yang tidak ingin Nandini menyelesaikan pooja nya dan Chandra bertekad untuk menangkap orang tersebut. Chandra lalu mengejar Nandini mengkhawatirkan keadaannya yang terluka. Lelaki suruhan Apama pun kesal karena Nandini mampu bertahan.
Chandra berkata akan mengeluarkan panah tersebut karena takut itu panah beracun. Nandini menolak untuk berhenti karena jika Chandra mencabut panahnya maka kakinya akan berdarah dan dirinya tidak akan bisa berjalan menyelesaikan pooja nya. Nandini berkata bahwa dirinya bisa menahan rasa sakitnya.
Malti menemui Moora dan Moora menegurnya karena keteledorannya membuat Bindusara hilang. Helena pun berbisik pada ibunya bertanya siapa kira2 yang berada dibalik semua ini. Apama bahkan juga ingin tau siapa orang tersebut tapi Apama merasa senang karena saat ini orang tersebut sudah cukup membantunya dengan menculik Bindusara. Moora bertanya sekali lagi pada Malti tentang keberadaan Bindusara.
Chanakya muncul sambil menggendong Bindusara dan mengatakan kalau Bindusara aman. Moora begitu bahagia dan langsung menggendongnya. Moora bertanya siapa yang sudah membawanya. Chanakya mengatakan kalau Bindusara sebenarnya bersamanya dan Malti yang membantunya untuk merencanakan keamanan bagi Bindusara. Chanakya menambahkan bahwa semua drama penculikan itu hanya pura2 karena Bindusara sudah di tempatkan di tempat yang aman sebelum dia diserang.
Pandugarthi menatap Chanakya dengan penuh kemarahan. Moora pun bertanya siapa yang ingin menyerang cucunya. Chanakya memberi penjelasan kalau mereka adalah keluarga kerajaan dan pasti mempunyai musuh yang tak akan ada hentinya dan kali ini musuh mereka adalah seseorang yang berada didalam istana dan Chanakya berjanji akan segera menemukan siapa orang tersebut lalu Chanakya beranjak pergi. Pandugarthi berpikir betapa cerdas nya Chanakya.
Chandra Nandini tiba di tepian sungai. Chandra berbicara pada Nandini untuk tidak perlu memaksa masuk ke dalam sungai tapi Nandini berkata bahwa itu sudah menjadi aturan yang akan di ikutnya dan Dewa pasti akan melindunginya. Nandini meminta Chandra untuk tidak terlalu mencemaskannya. Dengan kaki terluka Nandini mulai melangkah masuk ke dalam sungai dengan perlahan2. Chandra berpikir betapa keras kepalanya Nandini dan Chandra merasa harus melakukan sesuatu agar Nandini tetap baik2 saja .
Sinopsis Chandra Nandini Episode 52, Chandra kemudian mengikat pinggangnya dengan ranting2 pohon dan mengikat ujung ranting yang lain ke tubuh Nandini dengan melemparnya pada Nandini yang sudah mulai masuk ke tengah sungai seraya mengatakan bahwa ini bukan jebakan. Nandini percaya dengan ucapan Chandra dan menyuruhnya memegang dengan erat.
Nandini kemudian memulai ritual dengan menenggelamkan diri untuk mengambil air dan memasukkannya dalam gucinya tapi kemudian Nandini tidak muncul2 lagi. Chandra panik dan menarik uluran rantingnya tapi ranting tersebut putus dan Chandra langsung menerjunkan diri ke dalam sungai.
Di kamar, Apama berbicara pada Helena bahwa mereka sudah mencoba berbagai upaya tapi seseorang selalu membantu Nandini. Tapi Apama yakin kali ini Dewa akan membantunya karena tidak akan ada seorangpun yang akan membantu Nandini di dalam hutan dan Nandini tidak akan pernah kembali lagi ke istana dan tidak akan pernah lagi masuk ke dalam kehidupan Chandra.
Beberapa prajurit masuk ke kamarnya dan Helena menegur mereka karena masuk ke kamar tanpa ijin terlebih dahulu. Kepala prajurit menjelaskan kalau Chanakya menyuruh untuk memeriksa setiap kamar dan Helena kembali mengingatkan mereka kalau ini adalah kamar ibunya. Apama menenangkan Helena dan menyuruh Helena membiarkan para prajurit itu menjalankan tugasnya. Para prajurit itu pun mulai memeriksa. Sinopsis Chandra Nandini Hari Ini
Pandugarthi tengah bermain2 dengan mainan2nya. Para prajurit masuk dan mulai memeriksa. Pandugarthi pura2 panik dan mengatakan untuk tidak menyentuh mainan2nya atau mereka akan di laporkannya pada Chandra Nandini . Madhav muncul menenangkannya dan berkata kalau prajurit2 itu hanya mengikuti perintah Chanakya lalu Madhav beranjak pergi. Pandugarthi berpikir kalau dirinya harus mengontrol amarahnya.
Chaya berbicara pada Malayketu saat para prajurit memeriksa kamar mereka. Chaya berkata bahwa mereka masih belum bisa mempercayainya (Malayketu). Malayketu menenangkan Chaya dan berkata kalau Chanakya pasti mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan pemeriksaan dan semua itu demi Bindusara. Chaya menyahuti betapa baiknya dia (Malayketu).
Chandra menyelam dan melihat kaki Nandini terjepit bebatuan. Chandra membebaskannya dan menggendongnya naik ke permukaan. Chandra mendudukkan Nandini dan mencoba membebat luka panahnya. Nandini mengatakan pada Chandra bahwa mereka harus tiba di istana sebelum matahari tenggelam lalu Chandra memapahnya berdiri dan membantunya berjalan.
Seorang pelayan memberi kabar pada Moora bahwa Chandra Nandini sudah kembali dari pooja Kalash dan Nandini berhasil membawa air suci. Moora terlihat emosi. Apama yang tengah bersamanya berkata pada Moora kalau dia harus melakukan aarti pada Nandini meski sebenarnya dia ingin Helena yang melakukan pooja nya tapi Chandra menginginkan Nandini yang melakukannya. Moora pun beranjak pergi dengan emosi.
Apama lalu berbicara pada Helena bahwa mereka sudah gagal tapi tidak kali ini. Apama menambahkan bahwa Nandini dan Moora akan segera terbakar lalu Chandra akan ikut terbakar dalam api tersebut. Helena pun tersenyum mendengar ucapan ibunya.
Pendeta berbicara pada Chandra Nandini. Chandra Nandini lalu maju dan melakukan ritual untuk Dewa Siwa. Helena emosi saat melihat Chandra memegang tangan Nandini. Helena pun mengomel pada ibunya karena Chandra kembali dekat dengan Nandini. Apama pun membalas supaya Helena melihat hasil dari permainannya nanti. Setelah selesai dengan ritualnya pendeta meminta Moora melakukan aarti. Moora teringat ucapan Nandini yang menyuruh Chaya keluar dari istana. Pendeta kembali berbicara bahwa pooja tidak akan lengkap tampa aarti dan Moora hanya terdiam.
Chandra meminta ibunya melakukan ritualnya. Moora pun kemudian membasuh kaki Nandini sebagai bagian ritual. Moora melakukannya sembari melamun dan teringat saat suaminya di lenyapkan. Moora melakukan aarti dan Nandini berterimakasih karena sudah mempercayainya dan kepercayaannya itulah yang membuatnya kuat untuk menyelesaikan poojanya. Nandini berharap Moora senang dengan poojanya. Moora membalas ucapan Nandini, “aku telah memilih Helena tapi kau melangkah masuk..kau bisa menyelesaikan pooja ini hanya karena Chandra melindungimu atau kau tidak akan pernah mampu melakukannya”.
Nandini berjalan tertatih2 ke kamar lalu menarik tirai pemisah ranjangnya dan Nandini kembali teringat ucapan Moora tadi. Chandra masuk ke dalam kamar sambil mengatakan kalau dirinya sangat lelah dan mengantuk, Chandra juga menambahkan agar tidak mengharapkannya untuk menjaga Bindusara. Chandra berjalan ke ayunan Bindusara dan tidak melihatnya. Chandra menanyakannya pada Nandini. Nandini menjawab kalau Bindusara akan tidur bersama Ibu suri.
Chandra bergumam bahwa ini kesempatan bagus, Nandini bertanya apa yang diucapkannya. Chandra lalu duduk disebelah Nandini dan mengajak Nandini memanfaatkan waktu yang ada untuk berduaan. Nandini pura2 menguap dan mengatakan kalau dirinya sangat lelah dan mengantuk.
Sinopsis Chandra Nandini Hari Jumat, Pandugarthi tiba2 masuk dan berbicara pada Nandini agar membacakan cerita untuknya lalu Pandugarthi duduk diantara Chandra Nandini dan kembali mengobrol dengan Chandra Nandini menceritakan apa yang terjadi di istana hari ini tentang peristiwa Bindusara. Chandra Nandini pun terkejut mendengar cerita Pandugarthi. Nandini lalu bergegas keluar kamar untuk melihat Bindusara. Chandra juga berpikir akan menjaga Bindusara. Pandugarthi merasa senang dan berpikir bahwa segera dirinya akan menghabisi Chandra dan Bindusara dan setelah itu Magadha akan menjadi miliknya.
Pagi harinya Moora berjalan di koridor. Pandugarthi melihatnya dan teringat bagaimana Chandra menghabisi kakak2 dan ayahnya. Pandugarthi lalu melempar mainannya pada Moora. Moora berhasil mengelak. Pandugarthi lalu bertepuk tangan dan Moora mengatakan bahwa perbuatannya itu tidak baik karena bisa melukai seseorang. Pandugarthi menjawab kalau dirinya ingin menghabisinya dan Pandugarthi mengingatkan Moora kalau dulu ayahnya sudah menghabisi suaminya dan menggantung kepalanya di istana. Moora emosi mendengarnya dan memperingatkan Pandugarthi untuk jaga sikap dan menghentikan kegilaannya. Pandugarthi membalas menghina Moora dengan mengatakan kalau dia dan suaminya yang gila.
Moora meneriakinya dan menamparnya. Tepat saat itu Nandini muncul dan melihat. Pandugarthi melihat Nandini dan menangis. Nandini menghampiri Pandugarthi dan menenangkannya lalu bertanya pada Moora mengapa menampar Pandugarthi. Moora menjawab kalau Pandugarthi sudah mempertanyakan prinsipnya dan mempermainkan kematian suaminya. Nandini mengatakan kalau Pandugarthi tidak dalam keadaan sadar mengatakan itu dan Nandini meminta maaf pada Moora atas sikap kakaknya.
Moora mengatakan bahwa dirinya seorang ibu suri dan tidak bisa mentolerir segala sesuatu yang melawan suaminya, Moora menambahkan bahwa tidak aman membiarkan Pandugarthi sendirian dan jika Nandini mengkhawatirkan kakaknya maka Pandugarthi harus dikurung disebuah kamar, Pandugarthi menolak di kurung. Nandini memohon agar Moora tidak melakukan hal tersebut pada kakaknya. Chandra muncul dan Pandugarthi melapor padanya kalau Moora menamparnya dan Pandugarthi meminta Chandra menghukum Moora.
Chandra membawa Pandugarthi mendekat pada Moora dan bertanya mengapa melakukan hal tersebut pada Pandugarthi. Moora menjawab, “ya..aku melakukannya dan aku tidak menyesalinya..”. Chandra menyela dan Moora menjawab, “ jika ada seseorang yang berkelakuan tidak baik maka dia harus melalui semua ini..dan bagaimana kau bisa melupakan airmata ibumu..kenangan lama itu bahkan masih menusuk diriku dan sangat sulit untuk melalui semua ini”. Kemudian Moora beranjak pergi.