Aung San Suukyi Ingin Sampaikan Ini ke Indonesia

Bangkit.co.id—Aung San Suukyi, pemimpin de facto Myanmar berharap bisa datang ke Indonesia untuk mengucapkan terima kasih secara langsung atas bantuan kepada negaranya. Hal ini disampaikan Aung Htoo, Duta Besar Myanmar untuk Indonesia. Sebagaimana tradisi yang dilakukan di Asean, setiap kepala pemerintahan baru akan mengunjungi negara-negara tetangga, namun Presiden Htin Kyaw dan Konselor Aung Sang Suukyi belum sempat berkunjung ke Indonesia.

Senin, 2 Januri kemarin, Aung Htoo mengatakan bahwa presiden dan konselornya belum bisa berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ke Indonesia akan menjadi agenda pertama dalam melakukan tradisi Asean itu. Pada saat itu, pemerintah Myanmar ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan Indonesia.

10 kontainer bantuan kemanusiaan berupa makanan, susu bayi dan pakaian pada 29 Desember lalu telah dikiri oleh Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Rakhine, Myanmar.

Kunjungan Auu San Sukyi itu juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antar kedua negara, terutama dalam bidang ekonomi. “Kami ingin mengundang perusahaan Indonesia, khususnya BUMN, untuk bekerja sama dengan perusahaan Myanmar,” tambah Aung Htoo.

Sebelumnya, Aung San Suukyi telah berencana untuk datang ke Indonesia pada 2 Desmber lalu, namun kondisi krisis di Rakhine serta keadaan Jakarta yang sedang tidak kondusif waktu itu membuatnya menunda datang ke Indonesia.

“Pada dasarnya, kami mengusulkan pada minggu pertama atau kedua Januari, tetapi itu (jadwal kunjungan) tergantung pada Indonesia, jika kalian siap maka kami dapat berkunjung,” jelas Htoo.

Duta Besar Htoo juga mengatakan bahwa pada 6 dan 19 Desember lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah mengunjungi Myanmar untuk membahas perihal agenda ulang orang nomor satu Myanmar itu ke Indonesia. Menlu RI itu akhirnya memberikan saran kepada Myanmar agar kunjungan bisa dilakukan setelah tanggal 19 Januari 2017. Hal ini dikarenakan pada Minggu pertama hingga tanggal 19 Januari, sedang digelar pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Rabat, Maroko.